Manado, –Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Manado memasuki masa krusial. Di SMA Negeri 9 Manado, antusiasme calon siswa dan orang tua mereka begitu terasa sejak hari pertama pembukaan pendaftaran, 2 Juni 2025. Sekolah ini menjadi salah satu tujuan utama para lulusan SMP untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan sistem seleksi berbasis online dan penerapan empat jalur penerimaan, proses seleksi di sekolah ini berlangsung tertib, terstruktur, dan transparan.
Kamis pagi, suasana di lingkungan SMAN 9 Manado tampak lebih ramai dari biasanya. Sejumlah calon peserta didik, didampingi orang tua, terlihat datang ke sekolah meskipun proses pendaftaran berlangsung secara daring. Kehadiran mereka lebih banyak untuk memastikan kelengkapan berkas dan mendapatkan informasi teknis secara langsung dari panitia. Beberapa lainnya terlihat melakukan verifikasi ulang terkait data yang telah mereka unggah di laman pendaftaran resmi milik Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara.

Proses Online yang Terstruktur
Menurut Ketua Panitia Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) SMAN 9 Manado, Ida Ketut Alit, sistem pendaftaran daring telah berjalan relatif lancar sejak dibuka awal bulan. “Kami sudah memulai pendaftaran online sejak 2 Juni dan akan menutupnya pada 20 Juni. Hingga saat ini, tercatat 672 calon siswa yang sudah melakukan proses registrasi,” ujar Ida Ketut Alit saat ditemui di ruang panitia.
Jumlah ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap SMAN 9 Manado, mengingat kuota penerimaan siswa tahun ajaran 2025–2026 hanya tersedia untuk 663 kursi. Total rombongan belajar (rombel) yang akan dibuka sebanyak 17 kelas, dengan kapasitas masing-masing kelas sekitar 39 siswa.
Ida menjelaskan bahwa sistem pendaftaran mengikuti petunjuk teknis yang telah ditetapkan Dinas Pendidikan. Dalam proses SPMB kali ini, pihak sekolah menerapkan empat jalur seleksi utama: zonasi domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi. Setiap jalur memiliki kuota tersendiri yang harus diikuti secara ketat oleh panitia.
“Persentase penerimaan kami sesuai juknis, yakni 30 persen untuk jalur domisili atau zonasi, 30 persen afirmasi bagi siswa kurang mampu, 30 persen prestasi akademik dan non-akademik, serta 5 persen mutasi bagi siswa yang orang tuanya pindah tugas,” terang Ida.

Respons Positif Orang Tua dan Siswa
Respons positif datang dari orang tua siswa yang merasa terbantu dengan proses daring, meski sebagian masih datang ke sekolah untuk memastikan tidak ada kekeliruan dalam pengisian data. Sebagian besar calon siswa juga mengaku sudah menentukan pilihan jurusan dan bersiap mengikuti proses seleksi dengan harapan bisa diterima di sekolah favorit ini.
Julita Rumambi, salah satu orang tua yang mendampingi putrinya mendaftar, mengatakan bahwa sistem online memudahkan namun tetap membutuhkan pemahaman teknis. “Kami bisa isi dari rumah, tapi tetap datang ke sini karena ingin tanya langsung soal jalur afirmasi dan berkas yang dibutuhkan. Panitia sangat membantu,” ujarnya.
Sementara itu, Angga, siswa lulusan SMPN 6 Manado, mengungkapkan keinginannya untuk masuk jurusan IPA di SMAN 9 karena mendengar kualitas pengajar dan kegiatan ekstrakurikulernya yang aktif. “Saya suka pelajaran sains dan ingin ikut klub robotika di sini. Semoga bisa lolos jalur prestasi,” katanya dengan semangat.

Peluang dan Tantangan dalam PPDB
Tingginya jumlah pendaftar di SMAN 9 Manado menjadi tantangan tersendiri bagi panitia seleksi. Meski sistem daring memberikan kemudahan dalam verifikasi awal, namun tetap diperlukan pemeriksaan manual untuk memastikan keabsahan data. Beberapa kasus yang sering muncul adalah kesalahan unggah dokumen, ketidaksesuaian data KK, serta ketidaktepatan memilih jalur.
“Semua data tetap kami verifikasi manual, terutama untuk jalur afirmasi dan prestasi. Kami ingin pastikan bahwa siswa yang diterima benar-benar sesuai dengan kriteria dan tidak terjadi penyalahgunaan jalur,” ujar Ida Ketut Alit.
Dalam masa verifikasi ini, panitia dibantu oleh operator sekolah dan tim teknis yang secara bergantian berjaga di ruang pelayanan. Mereka juga menyediakan hotline khusus dan nomor WA resmi bagi masyarakat yang ingin melakukan konsultasi teknis dari rumah.
Selain itu, sekolah ini juga menjalin komunikasi aktif dengan Dinas Pendidikan Provinsi, khususnya dalam hal pemantauan sistem dan penanganan kendala teknis yang berkaitan dengan server dan aplikasi pendaftaran. Hingga pekan ketiga Juni, belum ditemukan gangguan besar yang dapat menghambat proses.

Kesiapan Sekolah Sambut Tahun Ajaran Baru
SMAN 9 Manado, yang dikenal memiliki sejumlah program unggulan baik akademik maupun non-akademik, telah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut siswa baru tahun ajaran 2025–2026. Kepala Sekolah SMAN 9 Manado, Dra. Yustina Nayoan, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai persiapan, baik dari sisi kurikulum, tenaga pengajar, maupun fasilitas.
“Tahun ini kami memperkuat program adaptasi untuk siswa baru melalui Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang lebih interaktif dan ramah pelajar. Fokus kami bukan hanya pada penguatan akademik, tetapi juga karakter dan pembentukan kebiasaan positif,” ujar Yustina.
Sekolah juga telah menyiapkan 17 ruang kelas baru yang akan digunakan oleh siswa baru. Fasilitas seperti laboratorium, perpustakaan, ruang seni, dan ruang ekstrakurikuler telah ditata ulang untuk mendukung proses belajar yang lebih menyenangkan dan inklusif.
Menurut Yustina, SMAN 9 Manado juga akan kembali menjalankan program beasiswa internal bagi siswa-siswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Program ini merupakan bagian dari kebijakan afirmatif sekolah dalam memperluas akses pendidikan berkualitas bagi semua kalangan.

Jalur Afirmasi dan Upaya Menjangkau Siswa Kurang Mampu
Salah satu fokus utama dalam SPMB tahun ini adalah jalur afirmasi, yang memberikan kesempatan kepada siswa dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi untuk tetap mendapatkan pendidikan berkualitas. Dari total kuota penerimaan, sebanyak 30 persen dialokasikan untuk jalur ini, sesuai dengan arahan Kementerian Pendidikan.
Panitia seleksi menekankan bahwa calon siswa jalur afirmasi wajib mengunggah bukti keikutsertaan dalam program bantuan pemerintah seperti KIP, PKH, atau DTKS. Verifikasi silang dilakukan untuk memastikan kebenaran data tersebut.
“Kami tidak ingin jalur afirmasi disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak. Karenanya verifikasi kami lakukan ketat dan transparan,” tegas Ida.
Salah satu calon siswa jalur afirmasi, Iqbal, mengaku bersyukur atas adanya kuota khusus ini. Ayahnya hanya bekerja sebagai buruh harian lepas dan ibunya tidak bekerja. “Saya punya cita-cita jadi guru matematika. Saya sudah siapkan semua berkas dan berharap bisa masuk SMAN 9,” ucapnya.

Rencana Pengumuman dan Jadwal Berikutnya
Setelah masa pendaftaran resmi ditutup pada 20 Juni, pihak sekolah akan memasuki tahap verifikasi akhir dan pemeringkatan calon siswa berdasarkan jalur masing-masing. Pengumuman hasil seleksi direncanakan pada 27 Juni 2025 melalui portal resmi Dinas Pendidikan Sulawesi Utara dan papan pengumuman sekolah.
Selanjutnya, siswa yang dinyatakan lolos akan mengikuti tahap daftar ulang mulai 28 Juni hingga 2 Juli. Pihak sekolah mengingatkan agar orang tua dan siswa memperhatikan jadwal tersebut dengan cermat agar tidak kehilangan hak mereka.
“Mereka yang tidak melakukan daftar ulang pada waktu yang ditentukan akan dianggap mengundurkan diri, dan posisi mereka akan digantikan oleh calon siswa cadangan,” jelas Yustina Nayoan.
Setelah daftar ulang, siswa baru akan mengikuti MPLS pada minggu kedua Juli, sebelum kegiatan belajar mengajar resmi dimulai pada pertengahan bulan.

Harapan bagi Generasi Penerus
PPDB di SMAN 9 Manado tahun ini menjadi cermin semangat masyarakat dalam mengejar pendidikan yang lebih baik. Antusiasme pendaftar menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap institusi pendidikan negeri tetap tinggi, apalagi dengan sistem seleksi yang semakin terbuka dan berbasis keadilan.
Kepala sekolah dan panitia berharap seluruh proses pendaftaran dapat berjalan lancar hingga akhir, dan siswa yang terpilih nantinya akan mampu menjadi generasi yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga berintegritas dan peduli terhadap lingkungan sosialnya.
“Harapan kami, SMAN 9 Manado tetap menjadi tempat terbaik bagi tumbuhnya karakter pemimpin masa depan, bukan hanya di Sulawesi Utara, tapi juga di tingkat nasional,” tutup Yustina.