Manado – Suasana haru dan penuh kebahagiaan menyelimuti pagi buta di Bandara Sam Ratulangi Manado, ketika sebanyak 356 jamaah calon haji asal Sulawesi Utara dilepas secara resmi oleh Gubernur Yulius Selvanus Komaling menuju embarkasi Balikpapan. Keberangkatan ini menandai dimulainya perjalanan spiritual yang telah lama dinanti oleh para jamaah, sebagian di antaranya bahkan telah menunggu hingga lebih dari satu dekade.

Keberangkatan Perdana yang Dinanti Ribuan Hari
Pukul 04.30 WITA, ratusan calon jamaah haji yang mengenakan pakaian ihram putih tampak memenuhi area keberangkatan Bandara Sam Ratulangi. Dengan tertib mereka mengantre menuju ruang tunggu, diiringi suara doa dan kalimat talbiyah yang lirih namun khidmat. Mereka berasal dari lima daerah berbeda: Kota Tomohon, Kota Bitung, Minahasa Utara, Kotamobagu, dan Bolaang Mongondow.
Fatimah Mokoagow, seorang calon jamaah haji asal Kotamobagu, mengaku tak mampu menahan air mata saat namanya dipanggil untuk naik ke dalam bus yang akan membawa rombongan ke pesawat. Ia telah menanti kesempatan ini sejak 11 tahun lalu, dan hari itu menjadi momentum yang sangat emosional dalam hidupnya.
“Alhamdulillah, akhirnya Allah kabulkan juga doa saya. Sudah 11 tahun saya menunggu giliran, dan hari ini saya berangkat dengan hati penuh rasa syukur,” ucap Fatimah Mokoagow saat diwawancarai di ruang tunggu keberangkatan.

Gubernur Komaling Beri Pesan Penuh Makna kepada Jamaah
Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling, hadir langsung melepas keberangkatan kloter pertama tersebut. Ia mengenakan jas hitam sederhana dan kopiah putih, berdiri bersama jajaran pemerintah provinsi dan petugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Utara. Dalam sambutannya yang singkat namun menyentuh, Komaling menyampaikan pesan moral dan spiritual kepada para calon jamaah haji.
“Ibu dan bapak sekalian adalah tamu Allah. Jaga kesehatan, jaga kekompakan, dan jadikan ibadah ini sebagai perjalanan suci yang memperkuat iman dan mempererat ukhuwah,” ujar Gubernur Komaling di hadapan para calon haji.
Ia juga menambahkan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap jamaah haji, baik dari aspek logistik, bimbingan manasik, hingga pendampingan kesehatan.
“Ini adalah tanggung jawab bersama. Kami ingin memastikan bahwa para calon haji dari Sulawesi Utara mendapatkan pelayanan terbaik selama menjalankan ibadahnya,” lanjut Komaling.

Rangkaian Keberangkatan Menuju Tanah Suci
Keberangkatan kloter pertama ini merupakan awal dari total dua kelompok terbang (kloter) jamaah haji Sulawesi Utara pada tahun ini. Setelah singgah di embarkasi Balikpapan, para jamaah akan melanjutkan penerbangan menuju Jeddah, Arab Saudi, sebelum melaksanakan ibadah haji di Mekkah dan Madinah.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Utara, H. Saiful Mokodongan, yang turut hadir dalam pelepasan tersebut, menjelaskan bahwa seluruh jamaah dalam kondisi siap secara administratif dan kesehatan.
“Kami pastikan seluruh calon jamaah haji telah melalui pemeriksaan kesehatan akhir dan mendapatkan pembekalan manasik secara lengkap. Pendamping ibadah dan petugas kesehatan juga disiapkan dalam setiap kloter,” jelas Saiful.

Kesiapan Petugas dan Fasilitas Pendukung
Sebanyak 18 petugas haji, termasuk pembimbing ibadah dan tenaga kesehatan, juga ikut dalam penerbangan tersebut. Mereka bertugas mendampingi jamaah selama perjalanan, termasuk saat transit di embarkasi hingga ke Tanah Suci. Tim medis dari Dinas Kesehatan Sulut juga dilibatkan untuk mendeteksi gejala penyakit yang rentan muncul akibat perubahan iklim dan kelelahan.
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara, dr. Erwin Tumondo, menyatakan bahwa sistem pendampingan kesehatan telah disesuaikan dengan protokol terbaru dari Kementerian Kesehatan.
“Setiap jamaah telah divaksinasi sesuai ketentuan internasional, termasuk vaksin meningitis dan influenza. Kami juga menyiapkan posko kesehatan selama transit di embarkasi dan di lokasi pemondokan di Arab Saudi,” ujar Tumondo.

Antusiasme dan Harapan Keluarga yang Mengantar
Di balik keberangkatan para jamaah, ratusan keluarga yang mengantar turut menciptakan suasana emosional. Tangis haru dan pelukan perpisahan menjadi pemandangan yang tak terelakkan di depan terminal keberangkatan. Beberapa bahkan sengaja datang dari luar kota untuk memberikan doa dan dukungan terakhir sebelum keberangkatan.
Rohani Lasut, anak dari salah satu jamaah asal Tomohon, mengungkapkan rasa bangganya saat melihat sang ibu naik ke dalam pesawat.
“Ini mimpi ibu sejak lama. Kami sekeluarga sangat bersyukur akhirnya beliau berangkat. Semoga beliau diberikan kesehatan dan kelancaran selama ibadah,” tutur Rohani.

Rencana Keberangkatan Kloter Kedua
Menurut jadwal resmi dari Kantor Wilayah Kemenag Sulut, kloter kedua yang terdiri dari 344 jamaah calon haji lainnya akan diberangkatkan dua hari setelah kloter pertama. Mereka akan menempuh rute dan prosedur yang sama, yaitu dari Bandara Sam Ratulangi Manado menuju embarkasi Balikpapan, sebelum diterbangkan ke Arab Saudi.
Pelepasan kloter kedua juga direncanakan akan dihadiri langsung oleh perwakilan pemerintah daerah dan tokoh agama, serta dijadwalkan pada Minggu pagi mendatang.

Keseluruhan Kuota dan Distribusi Wilayah
Tahun ini, kuota haji Sulawesi Utara berjumlah total 700 jamaah yang terbagi dalam dua kloter. Komposisi jamaah meliputi berbagai wilayah di provinsi ini, termasuk Manado, Minahasa, Bitung, Tomohon, Kotamobagu, Minahasa Selatan, Bolaang Mongondow, serta beberapa daerah kepulauan seperti Sitaro dan Talaud.
Distribusi tersebut telah disesuaikan dengan sistem antrean nasional berbasis kuota kabupaten/kota, dan diperkuat dengan sistem elektronik terpadu dari Kementerian Agama RI.

Dukungan Pemerintah Daerah: Prioritas Ibadah Keagamaan
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Komaling menegaskan komitmen Pemprov Sulawesi Utara untuk terus mendukung kegiatan keagamaan, termasuk pelayanan ibadah haji. Ia menekankan pentingnya peran negara dalam memfasilitasi setiap warga negara yang ingin menunaikan rukun Islam kelima tersebut.
“Negara hadir dalam setiap langkah spiritual warganya. Kami memastikan bahwa calon haji dari Sulut mendapatkan pelayanan terbaik, termasuk akses informasi, kesehatan, dan pendampingan spiritual,” ucap Gubernur.
Komitmen ini juga ditunjukkan lewat peningkatan anggaran hibah kepada Kantor Kementerian Agama Sulut, serta pembenahan infrastruktur di asrama haji transit di Manado yang kini terus ditingkatkan.

Potret Jamaah: Tua, Muda, dan Kisah Mengharukan
Dari total 356 jamaah kloter pertama, 78 di antaranya merupakan lansia berusia di atas 65 tahun. Mereka didampingi secara khusus oleh petugas lansia yang sudah terlatih dalam menangani kebutuhan spesifik selama perjalanan ibadah. Selain itu, terdapat pula pasangan muda yang baru menikah dan menjadikan ibadah haji sebagai bagian dari awal perjalanan rumah tangga mereka.
Salah satunya adalah pasangan Harun dan Nabila, asal Bitung, yang baru menikah tahun lalu.
“Kami niatkan pernikahan ini sejak awal untuk sama-sama mengejar ridha Allah. Dan haji adalah bagian dari impian bersama kami,” ujar Harun dengan suara bergetar.

Kementerian Agama RI Apresiasi Kesiapan Sulut
Dari Jakarta, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Hilman Latief, menyampaikan apresiasi atas kesiapan dan kerapihan keberangkatan jamaah haji asal Sulawesi Utara. Dalam keterangan tertulisnya, ia menyebut Sulut sebagai salah satu provinsi yang paling tertib dalam pengelolaan manasik dan keberangkatan.
“Kami mengapresiasi koordinasi lintas sektor yang dilakukan oleh Pemprov Sulut, Kantor Kemenag, serta instansi terkait lainnya. Ini bukti bahwa sinergi pusat dan daerah sangat krusial dalam kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji,” tegas Hilman.

Harapan dan Doa dari Tanah Air
Keberangkatan 356 jamaah ini tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi dan keluarga mereka, tetapi juga menjadi representasi wajah Sulawesi Utara di Tanah Suci. Setiap langkah mereka membawa nama daerah dan harapan masyarakat yang menitipkan doa di balik perjalanan suci ini.
Di berbagai masjid dan rumah ibadah, doa bersama untuk keselamatan para jamaah pun digelar. Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulut, KH. Ahmad Syukur, memimpin doa bersama di Masjid Raya Ahmad Yani Manado satu malam sebelum keberangkatan.
“Kami mendoakan agar seluruh jamaah haji dari Sulawesi Utara diberikan kemudahan dalam setiap proses ibadah, kesehatan yang prima, dan pulang ke tanah air dengan predikat haji mabrur,” kata KH. Syukur dalam khutbahnya.

Perjalanan Fisik dan Spiritual
Keberangkatan kloter pertama jamaah calon haji Sulawesi Utara ini menjadi bukti nyata bahwa impian dan kesabaran akan berbuah pada waktu yang tepat. Lebih dari sekadar perjalanan fisik, haji adalah perjalanan spiritual yang menyatukan harapan, kesabaran, dan keikhlasan umat Islam dari seluruh penjuru dunia.
Dengan dukungan pemerintah, kesiapan petugas, dan semangat para jamaah, Sulawesi Utara menapaki langkah pertama dalam menjalankan salah satu ibadah terbesar dalam Islam.
“Doakan kami, semoga sehat, kuat, dan kembali membawa berkah untuk kampung halaman,” ujar seorang jamaah sambil melambaikan tangan terakhirnya kepada keluarga di balik kaca bandara.