Manado — Suasana berbeda memenuhi kawasan Jalan Pierre Tendean, Manado, Sabtu (26/4/2025) pagi. Dentuman ritmis drum, terompet, dan alat musik tiup lainnya mengalun meriah di sepanjang jalan utama Kota Manado yang dikenal dengan kawasan Boulevard. Ratusan taruna Akademi Angkatan Udara (AAU) tampil memukau dalam kirab dan display drumband bertajuk Gita Dirgantara, membius ribuan pasang mata yang tumpah ruah di sisi jalan.

Momen ini menjadi bagian dari rangkaian Latihan Cakra Wahana Paksa 2025, sebuah program tradisional tahunan yang menjadi ajang penguatan karakter, kemampuan, dan kebanggaan bagi para taruna AAU tingkat akhir.

Parade Semangat di Bawah Langit Manado

Kirab drumband dimulai sekitar pukul 07.30 Wita. Mengambil titik awal di kawasan Lion Hotel, deretan taruna berseragam rapi membentuk formasi dinamis, bergerak anggun namun penuh energi ke arah Pasir Putih di sepanjang Jalan Pierre Tendean.

Deru alat musik yang dipadukan dengan langkah tegap dan koreografi khas pasukan, membuat atmosfer kawasan Boulevard pagi itu terasa megah. Ribuan warga yang sejak dini hari telah memadati area pinggir jalan tampak antusias menyaksikan penampilan para taruna.

Kolonel (Pnb) Yoyon Kuscahyono, Komandan Wing Taruna AAU yang turut mendampingi jalannya kirab, menyampaikan bahwa penampilan ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga bentuk pengenalan AAU kepada masyarakat.

“Kami membawa taruna untuk tampil di hadapan masyarakat umum agar mereka merasakan kedekatan dengan institusi TNI Angkatan Udara. Latihan Cakra Wahana Paksa juga melatih mental dan profesionalisme para taruna sebelum nantinya bertugas di kesatuan masing-masing,” ujar Kolonel Yoyon kepada media di lokasi.

Selain membawa semangat militer, kirab ini juga menjadi ajang memperkenalkan nilai-nilai nasionalisme kepada generasi muda Manado. Atraksi Gita Dirgantara tidak hanya membawakan mars-mars militer, tetapi juga sejumlah lagu daerah yang diaransemen dalam format drumband modern.

Sambutan Hangat dari Warga Manado

Warga Manado, tanpa memandang usia, tumpah ruah di sepanjang rute kirab. Mereka tampak memegang ponsel untuk mengabadikan momen langka ini. Anak-anak kecil pun tampak terpukau melihat parade drum besar dan taruna yang memainkan alat musik sambil melakukan gerakan baris-berbaris.

Ade Tiara, seorang warga yang datang bersama keluarganya, mengaku terkesan dengan aksi para taruna.

“Keren sekali! Baru kali ini lihat drumband militer sehebat ini. Anak saya sampai bertepuk tangan terus dari awal sampai selesai. Kami juga jadi tahu lebih banyak tentang Akademi Angkatan Udara,” ujar Ade dengan antusias.

Antusiasme warga tak surut bahkan hingga garis finish. Di Pasir Putih, para taruna melakukan display tambahan dengan membentuk berbagai formasi diiringi permainan musik yang semakin kompleks, menunjukkan profesionalisme tinggi hasil latihan bertahun-tahun di AAU.

Peran Strategis Manado dalam Latihan Cakra Wahana Paksa

Kehadiran taruna AAU di Manado bukan tanpa alasan. Kota ini, yang menjadi lokasi Lanud Sam Ratulangi, merupakan salah satu titik strategis dalam rangkaian rute latihan Cakra Wahana Paksa 2025. Selain Manado, latihan ini juga menjangkau Balikpapan, Bali, Malang, dan Yogyakarta.

Marsma TNI Antariksa Anondo, Komandan Lanud Sam Ratulangi, menuturkan pentingnya kehadiran latihan ini di Manado.

“Manado adalah kota yang memiliki posisi strategis di wilayah timur Indonesia, apalagi dalam konteks pertahanan udara. Taruna AAU perlu merasakan atmosfer operasional di berbagai wilayah, termasuk Manado yang menjadi benteng pertahanan udara kita di kawasan utara,” jelas Marsma Antariksa.

Menurutnya, penyelenggaraan kirab drumband ini juga sejalan dengan upaya membangun hubungan harmonis antara TNI AU dan masyarakat sipil.

“Kita ingin masyarakat tahu, TNI AU bukan hanya tentang pesawat tempur dan radar, tetapi juga tentang kedekatan dengan rakyat. Kegiatan seperti ini membangun rasa cinta tanah air bersama,” imbuhnya.

Melatih Mental, Mengukir Kebanggaan

Latihan Cakra Wahana Paksa merupakan bagian dari program pendidikan taruna tingkat empat AAU. Kegiatan ini menguji ketahanan fisik, mental, manajerial, hingga keterampilan teknis sebelum mereka dilantik menjadi perwira.

Selain kirab drumband, para taruna juga melaksanakan sejumlah kegiatan lain di Manado, seperti bakti sosial, sosialisasi bela negara ke sekolah-sekolah, dan kunjungan ke sejumlah fasilitas TNI AU di Lanud Sam Ratulangi.

Dalam setiap kesempatan, para taruna diharapkan menampilkan sikap profesional, disiplin, dan ramah terhadap masyarakat.

Kolonel Yoyon menambahkan bahwa latihan ini menjadi batu loncatan penting bagi taruna.

“Setelah Cakra Wahana Paksa, para taruna tinggal menunggu waktu untuk resmi dilantik menjadi perwira. Mereka akan ditempatkan di seluruh Indonesia, menjadi tulang punggung kekuatan udara kita di masa depan,” katanya.

Dampak Positif bagi Manado

Pemerintah Kota Manado menyambut baik kegiatan kirab ini. Menurut Plt Wali Kota Manado, kehadiran kirab drumband Gita Dirgantara menjadi momentum positif untuk promosi pariwisata.

“Ini hiburan sekaligus promosi. Manado penuh warna hari ini, penuh energi. Semoga ini bisa membangkitkan semangat warga dan meningkatkan kebanggaan kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia,” kata Plt Wali Kota dalam pernyataan resminya.

Sejumlah pelaku usaha kecil di sepanjang Boulevard juga merasakan dampak ekonomi dari kegiatan ini. Penjual makanan ringan, minuman, hingga souvenir mengaku pendapatan mereka meningkat berkat keramaian warga yang datang menonton.

Di sisi lain, aparat kepolisian bersama prajurit TNI melakukan pengamanan ketat untuk memastikan jalannya kirab berlangsung aman dan tertib. Penutupan beberapa ruas jalan diberlakukan sementara, namun berjalan lancar berkat koordinasi yang baik antarinstansi.

Menghadirkan Inspirasi untuk Generasi Muda

Lebih dari sekadar hiburan, kirab drumband Gita Dirgantara membawa pesan penting tentang disiplin, kerja sama, dan semangat berjuang. Pesan-pesan itu tampak jelas dalam setiap langkah kaki para taruna yang berpadu dengan dentuman musik.

Bagi banyak anak muda yang menyaksikan kirab, momen ini mungkin menjadi titik awal mimpi mereka untuk mengabdi kepada negara melalui dunia militer, khususnya TNI Angkatan Udara.

Ade Tiara menuturkan bahwa anaknya yang masih duduk di bangku SD bahkan langsung bertanya bagaimana caranya menjadi taruna AAU.

“Ini inspirasi langsung. Ternyata anak saya jadi tertarik masuk AAU. Ini luar biasa,” katanya tersenyum.

Dinas Pendidikan Kota Manado juga mengapresiasi kegiatan ini. Kepala Dinas Pendidikan mengatakan bahwa mengenalkan profesi militer kepada siswa sejak dini akan memperkaya wawasan mereka tentang pilihan karier masa depan.

Kirab drumband Gita Dirgantara yang digelar di Jalan Pierre Tendean, Manado, tidak hanya menghadirkan hiburan semata, tetapi juga membawa nilai edukasi, nasionalisme, dan semangat kebangsaan. Kehadiran ratusan taruna Akademi Angkatan Udara di kota ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara militer dan masyarakat sipil bisa tumbuh dengan baik.

Latihan Cakra Wahana Paksa 2025 pun menandai perjalanan akhir para taruna sebelum mereka resmi menjadi perwira muda TNI AU, siap menjaga langit nusantara.

Manado, pada Sabtu pagi itu, menjadi saksi betapa kekuatan musik, semangat muda, dan nasionalisme bisa berpadu indah di tengah langkah-langkah penuh keyakinan generasi penerus bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *