Minahasa Utara – Kabar haru datang dari keluarga korban kekerasan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Minahasa Utara. Tangis haru pecah di rumah duka keluarga Charles Diansarpar dan Ferry Boma di Desa Kawangkoan Baru, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, setelah menerima kabar bahwa kedua anggota keluarga mereka yang sebelumnya dinyatakan hilang pasca serangan brutal oleh KKB di Yahukimo, Papua, akhirnya ditemukan dalam kondisi selamat.

Peristiwa yang menyayat hati ini terjadi pada 6 dan 7 April 2025, ketika Charles, Ferry, dan dua rekannya, Stenly Humena dan Samuel Kakunsi, yang berangkat ke Yahukimo pada 8 Februari 2025 untuk bekerja sebagai pendulang emas tradisional, menjadi korban serangan KKB di kawasan pertambangan. Stenly Humena, yang turut dalam perjalanan tersebut, dikonfirmasi tewas dalam serangan tersebut. Jenazahnya berhasil dievakuasi oleh tim “Disaster Victim Identification” (DVI) bersama tim medis dari RSUD Dakai.

Kabar Selamat Tiba di Rumah Duka
Tangis keluarga pecah di rumah duka saat perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengabarkan bahwa Charles dan Ferry selamat. Sambungan telepon yang diterima pada Senin siang, 14 April 2025, mengonfirmasi kabar yang sangat dinantikan tersebut. Kakak kandung Charles, yang saat itu berada di rumah duka, berbicara dengan perwakilan Pemerintah Provinsi Sulut yang menyampaikan kabar baik tersebut. Keluarga tidak bisa menahan haru saat mendengar bahwa kedua korban selamat meski sebelumnya telah dikabarkan hilang pasca serangan.

Koordinasi Pemerintah Minahasa Utara dan Yahukimo
Sebelumnya, pada Senin pagi 14 April, Asisten I Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Umbase Mayuntu, yang hadir di rumah duka mewakili Bupati Minahasa Utara Joune Ganda, menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara akan terus mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Yahukimo untuk mencari tahu keberadaan warga Minahasa Utara yang menjadi korban kekerasan KKB dan belum ditemukan.

“Sebagai pemerintah daerah, kami akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan keselamatan warga kami,” ungkap Umbase Mayuntu.

Kronologi Serangan KKB
Menurut informasi yang diperoleh keluarga, pada 8 April 2025, keluarga Charles di Minahasa Utara mendapat kabar duka bahwa keempat orang yang berangkat ke Yahukimo tersebut telah menjadi korban serangan brutal oleh KKB di area pertambangan. Dalam serangan tersebut, Stenly Humena menjadi korban jiwa, sementara Samuel Kakunsi berhasil melarikan diri pertama kali dan selamat. Kemudian, Charles dan Ferry berhasil ditemukan dan diamankan oleh pihak berwenang untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Saat ini, ketiga korban yang selamat, termasuk Charles dan Ferry, telah diamankan oleh pihak kepolisian setempat dan sedang dalam proses pemeriksaan untuk membantu penyelidikan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut. Keluarga berharap bahwa dengan adanya informasi lebih lanjut dari para korban yang selamat, penyelidikan terhadap insiden ini dapat segera mengungkap motif dan pelaku di balik serangan brutal tersebut.

Masyarakat Bersatu untuk Dukungan
Kabar baik mengenai keselamatan Charles dan Ferry ini juga disampaikan oleh Ketua Kerukunan Keluarga Kawanua di Yahukimo yang merupakan perwakilan keluarga korban asal Minahasa Utara. Masyarakat Minahasa Utara dan Kerukunan Keluarga Kawanua menyatakan dukungan penuh terhadap keluarga korban dan berharap agar proses penyelidikan terus berjalan dengan lancar.

Dengan selamatnya dua korban ini, keluarga merasa lega meskipun rasa kehilangan atas Stenly Humena yang telah meninggal dalam serangan tersebut tetap membekas. Rasa syukur mendalam mereka ucapkan kepada tim Satgas Damai Cartenz yang telah berhasil menemukan dan menyelamatkan Charles dan Ferry.

Insiden serangan brutal oleh KKB di Yahukimo ini mengingatkan kita akan bahaya yang dihadapi oleh warga yang berada di daerah rawan konflik. Namun, dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pihak berwenang, diharapkan keselamatan warga dapat lebih terjamin di masa depan. Kini, keluarga Charles Diansapaar dan Ferry Boma dapat sedikit merasa lega setelah berbulan-bulan menunggu kabar mengenai keselamatan orang yang mereka cintai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *