Manado, Cabang olahraga Wushu di Sulawesi Utara (Sulut) tengah menghadapi tantangan besar dalam mencari talenta baru menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028. Minimnya minat generasi muda menjadi kendala utama dalam regenerasi atlet, meskipun Sulut memiliki prestasi di ajang nasional.

Bagaimana Prestasi Wushu Sulut?

Pada PON Sumatera Utara-Aceh lalu, atlet Wushu Sulut berhasil menyumbangkan medali dan menunjukkan potensi besar di tingkat nasional. Namun, keberhasilan ini tidak diiringi dengan peningkatan jumlah atlet muda yang berminat menggeluti Wushu. Tanpa regenerasi yang memadai, keberlanjutan prestasi di PON mendatang bisa terancam.

Mengapa Minat Generasi Muda Minim?

Pelatih Wushu Sulut, Berce Langi, menilai bahwa kurangnya publikasi dan sosialisasi menjadi faktor utama yang menyebabkan minimnya peminat. “Banyak anak muda yang belum mengenal Wushu secara luas. Sosialisasi yang lebih intensif di sekolah dan komunitas olahraga sangat diperlukan,” ungkap Berce.

Selain itu, masyarakat masih kurang familiar dengan Wushu dibandingkan cabang olahraga lain seperti sepak bola atau bulu tangkis. Kurangnya akses ke fasilitas latihan dan kompetisi juga menjadi tantangan dalam menarik minat generasi muda.

Apa Upaya yang Dapat Dilakukan?

Para pemerhati Wushu berharap adanya dukungan lebih besar dari pemerintah daerah. Debora Sindoro, seorang pemerhati olahraga Wushu, menegaskan bahwa perhatian pemerintah dapat menjadi kunci utama dalam perkembangan olahraga ini. “Jika Wushu ingin berkembang pesat, harus ada program khusus yang dirancang untuk memperkenalkan olahraga ini kepada masyarakat, khususnya di sekolah-sekolah,” katanya.

Salah satu langkah yang diusulkan adalah memasukkan Wushu ke dalam kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Selain itu, turnamen tingkat lokal juga perlu lebih sering digelar untuk meningkatkan eksposur dan daya tarik olahraga ini.

Bagaimana Respons Pemerintah?

Pemerintah Sulut saat ini sedang berupaya meningkatkan sektor olahraga secara keseluruhan. Perbaikan infrastruktur, pembinaan atlet, serta peningkatan anggaran olahraga menjadi bagian dari strategi menuju PON 2028. Namun, dukungan khusus untuk Wushu masih dinilai kurang oleh pelatih dan pemerhati olahraga.

Kesimpulan

Sebagai tuan rumah PON 2028, Sulut perlu segera mencari dan membina talenta baru di cabang olahraga Wushu. Tanpa regenerasi atlet yang memadai, Wushu Sulut bisa tertinggal dalam persaingan nasional. Oleh karena itu, sinergi antara pelatih, pemerhati olahraga, pemerintah, dan masyarakat sangat diperlukan agar olahraga ini terus berkembang dan melahirkan atlet berprestasi di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *