Manado, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado bersama Dinas Kesehatan Sulawesi Utara (Sulut) melakukan pemeriksaan terhadap takjil yang dijual di berbagai lokasi di Kota Manado, Selasa siang. Langkah ini bertujuan untuk memastikan keamanan pangan selama bulan Ramadan dan melindungi masyarakat dari risiko bahan berbahaya dalam makanan.

Bagaimana Proses Pengawasan Dilakukan?

Dalam kegiatan ini, BPOM mengambil sebanyak 74 sampel makanan dan minuman dari berbagai pedagang takjil di beberapa lokasi di Kota Manado. Sampel yang diperoleh kemudian dibawa ke laboratorium BPOM untuk diuji lebih lanjut.

Ketua Tim Pengawasan BPOM Manado, Wibisono Isworo, menyampaikan bahwa pengambilan sampel dilakukan secara acak guna memastikan takjil yang dijual aman untuk dikonsumsi. “Kami ingin memastikan makanan yang dijual kepada masyarakat benar-benar bebas dari bahan berbahaya,” ujar Wibisono.

Apa Hasil Pemeriksaan Takjil?

Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa seluruh sampel takjil yang diperiksa dinyatakan bebas dari zat berbahaya seperti boraks, formalin, rhodamin B, dan metanil yellow. Temuan ini memberikan kepastian bahwa takjil yang dijual oleh para pedagang di Manado aman untuk dikonsumsi selama Ramadan.

“Ini adalah kabar baik bagi masyarakat Manado. Semua sampel yang diuji menunjukkan hasil negatif terhadap bahan kimia berbahaya. Artinya, pedagang sudah mulai lebih sadar akan pentingnya menjual makanan sehat,” tambah Wibisono.

Bagaimana Tanggapan Pedagang?

Salah satu pedagang takjil, Hasna Samidani, mengapresiasi pemeriksaan ini karena memberikan rasa aman baik bagi penjual maupun pembeli. “Kami merasa lebih percaya diri dalam menjual makanan karena ada pengawasan dari BPOM dan Dinas Kesehatan. Pembeli pun jadi lebih tenang saat membeli takjil,” ujar Hasna.

Apa Imbauan dari Dinas Kesehatan?

Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Pangan Dinas Kesehatan Sulut, Michael Kalalo, mengimbau seluruh pedagang agar terus menjaga kualitas makanan yang mereka jual dan tidak mencampurkan bahan berbahaya ke dalam takjil. “Kami ingin semua pedagang mengikuti aturan dan tidak menggunakan bahan tambahan berbahaya yang bisa membahayakan kesehatan konsumen,” tegasnya.

Kesimpulan

Dengan adanya pengawasan ketat dari BPOM dan Dinas Kesehatan, masyarakat Manado kini bisa lebih tenang dalam mengonsumsi takjil selama Ramadan. Pemeriksaan rutin ini diharapkan dapat terus memberikan jaminan keamanan pangan, sekaligus mendorong para pedagang untuk terus menjual makanan yang sehat dan berkualitas.

Diharapkan langkah ini bisa menjadi standar dalam menjaga keamanan pangan di Manado, tidak hanya saat Ramadan, tetapi juga di hari-hari biasa demi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *