Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, kembali menjadi sorotan dengan diluncurkannya program kanal jalur biru di Jalan Sam Ratulangi, salah satu jalur utama yang sering mengalami kemacetan. Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado memulai uji coba kanal jalur biru ini pada Senin pagi (tanggal penulisan berita), dengan rute yang meliputi kawasan Tugu Zero Point hingga depan Rumah Sakit Siloam. Program ini dirancang untuk mengurai kemacetan sekaligus meningkatkan keselamatan dan ketertiban lalu lintas di wilayah tersebut.

Uji Coba Selama 14 Hari

Kasat Lantas Polresta Manado, Kompol Andrew Kilapong, menjelaskan bahwa program kanal jalur biru adalah salah satu upaya untuk menciptakan sistem lalu lintas yang lebih tertib dan teratur, khususnya bagi angkutan umum seperti mikrolet. Selama 14 hari ke depan, pihaknya akan melakukan survei lapangan dan evaluasi terhadap pelaksanaan uji coba ini.

“Program ini difokuskan untuk angkutan umum, seperti mikrolet, agar mereka hanya berhenti di jalur yang telah ditentukan. Hal ini bertujuan mengurangi kebiasaan angkutan umum yang sering berhenti sembarangan, sehingga lalu lintas di Jalan Sam Ratulangi dapat lebih lancar,” ungkap Kompol Andrew.

Manfaat Kanal Jalur Biru

Program kanal jalur biru diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat signifikan, antara lain:

  1. Mengurangi Kemacetan: Kanalisasi ini dirancang agar mikrolet tidak berhenti sembarangan, sehingga arus kendaraan lain dapat berjalan lebih lancar.
  2. Meningkatkan Keselamatan Lalu Lintas: Dengan pengaturan yang lebih baik, risiko kecelakaan akibat angkutan umum yang berhenti mendadak dapat diminimalkan.
  3. Menertibkan Angkutan Umum: Kanal ini memberikan ruang khusus bagi mikrolet untuk mencari dan menurunkan penumpang tanpa mengganggu pengguna jalan lain.

Kompol Andrew menambahkan, program ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih baik di Kota Manado.

Tanggapan Masyarakat

Vicky Supit, salah satu pengguna jalan yang melintasi Jalan Sam Ratulangi, memberikan tanggapan positif terhadap program ini. Menurutnya, jika kanal jalur biru benar-benar dijalankan dengan konsisten, kemacetan yang sering terjadi di ruas jalan tersebut bisa teratasi.

“Selama ini, banyak mikrolet yang berhenti sembarangan di tengah jalan, apalagi di jam-jam sibuk. Kalau kanal jalur biru ini berjalan baik, saya yakin bisa membantu mengurangi macet,” ujar Vicky.

Namun, ia juga mengingatkan pentingnya sosialisasi kepada para pengemudi mikrolet dan pengawasan ketat dari pihak kepolisian agar program ini tidak hanya menjadi formalitas belaka.

Tantangan dalam Implementasi

Meski memiliki banyak manfaat, implementasi program kanal jalur biru juga tidak luput dari tantangan. Salah satunya adalah kedisiplinan pengemudi mikrolet yang masih sering mengabaikan rambu lalu lintas. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendukung program ini juga dapat menjadi hambatan.

Untuk mengatasi hal tersebut, Satlantas Polresta Manado akan melakukan patroli rutin dan penegakan aturan di jalur biru. “Kami akan terus memantau dan menindak tegas pelanggaran yang terjadi selama uji coba ini berlangsung,” tegas Kompol Andrew.

Harapan ke Depan

Program kanal jalur biru di Jalan Sam Ratulangi diharapkan menjadi solusi jangka panjang bagi masalah lalu lintas di Kota Manado. Jika uji coba selama 14 hari ini berjalan sukses, Satlantas Polresta Manado berencana memperluas penerapan kanal jalur biru ke ruas jalan lainnya di kota ini.

Dengan sinergi antara pemerintah, aparat kepolisian, dan masyarakat, Kota Manado dapat memiliki sistem lalu lintas yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua pengguna jalan. Program kanal jalur biru ini menjadi langkah awal yang konkret untuk mencapai tujuan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *