Manado, Sulawesi Utara – Posko Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Manado secara resmi ditutup oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado pada Kamis pagi, 9 Januari 2025. Posko yang beroperasi selama 21 hari sejak 19 Desember 2024 ini mencatatkan aktivitas penumpang yang cukup signifikan, dengan total 43.300 penumpang yang tiba dan berangkat melalui pelabuhan ini sepanjang masa libur Nataru.

Operasi 21 Hari: 167 Kapal, Ribuan Penumpang

Kepala KSOP Kelas III Manado, Kolonel Marinir Amrul Ardiansyah, menyampaikan bahwa operasi Posko Nataru berjalan lancar dan terkendali. Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 167 kapal telah melayani perjalanan dari dan menuju Pelabuhan Manado. Rinciannya, 86 kapal tiba di Pelabuhan Manado dengan membawa 18.990 penumpang, sementara 81 kapal berangkat membawa 23.396 penumpang.

“Semua kegiatan di pelabuhan selama masa libur Natal dan Tahun Baru berlangsung aman dan tertib. Kami memastikan setiap kapal yang beroperasi memenuhi standar keselamatan pelayaran,” ujar Kolonel Amrul dalam penutupan posko.

Pengamanan dan Pelayanan Maksimal

Selama operasi Posko Nataru, pihak KSOP bekerja sama dengan berbagai instansi terkait, termasuk TNI, Polri, Basarnas, dan Dinas Perhubungan, untuk memastikan kelancaran dan keamanan aktivitas pelabuhan. Selain itu, fasilitas pendukung seperti pemeriksaan kesehatan penumpang, pengamanan bagasi, dan pengecekan kelayakan kapal dilakukan secara ketat.

“Keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi semua pihak. Kami mengutamakan kenyamanan penumpang, sekaligus memastikan bahwa setiap perjalanan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan,” tambah Kolonel Amrul.

Persiapan untuk Imlek dan Lebaran

Meskipun Posko Nataru telah ditutup, KSOP Manado tidak berhenti berinovasi dalam meningkatkan pelayanan. Menurut informasi dari pihak KSOP, mereka kini tengah mempersiapkan rencana operasional untuk menyambut momen libur Tahun Baru Imlek pada akhir Januari 2025 dan libur Lebaran pada Maret mendatang.

Persiapan tersebut mencakup pengecekan kelayakan kapal yang akan digunakan selama periode tersebut, peningkatan fasilitas di pelabuhan, serta penguatan koordinasi dengan instansi terkait.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Operasi Posko Imlek dan Lebaran mendatang akan dirancang sedemikian rupa agar bisa mengakomodasi lonjakan penumpang dengan lebih baik,” jelas Kolonel Amrul.

Catatan untuk Masa Depan

Penutupan Posko Nataru ini menandai keberhasilan KSOP Kelas III Manado dalam mengelola arus penumpang yang padat selama periode liburan. Dengan total 43.300 penumpang tercatat selama 21 hari, Pelabuhan Manado menunjukkan perannya sebagai salah satu pelabuhan utama di Sulawesi Utara.

Pihak KSOP juga mengapresiasi peran aktif masyarakat yang mematuhi peraturan selama di pelabuhan, termasuk kesadaran terhadap protokol keselamatan dan keamanan. Hal ini menjadi modal penting bagi pelabuhan dalam menghadapi aktivitas serupa di masa mendatang.

Harapan dan Komitmen KSOP

Dengan berakhirnya masa operasi Posko Nataru, KSOP Manado menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan memberikan pelayanan maksimal. Selain peningkatan fasilitas, pengelolaan pelabuhan yang lebih modern dan efisien juga menjadi salah satu prioritas utama.

“Pelabuhan bukan hanya gerbang transportasi, tetapi juga wajah utama dari sebuah kota. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya menjadikan Pelabuhan Manado sebagai pelabuhan yang representatif, aman, dan nyaman bagi semua pengguna jasa,” tutup Kolonel Amrul.

Penutupan Posko Nataru di Pelabuhan Manado menjadi momentum penting untuk meninjau capaian dan tantangan yang dihadapi selama libur akhir tahun. Dengan kerja sama yang kuat dan komitmen yang berkelanjutan, pelabuhan ini siap melayani masyarakat dengan lebih baik di masa mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *