Manado, Sulawesi Utara – Ketua Mahkamah Pelayaran Kementerian Perhubungan RI, Baitul Ihwan, turun langsung meninjau aktivitas pelayaran dalam rangka arus mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Manado, Jumat (29/12/2024). Didampingi Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Manado, Kolonel Marinir Amrul Adriansyah, serta jajaran terkait, kunjungan ini bertujuan memastikan kelancaran dan keselamatan pelayaran di masa puncak mobilitas masyarakat.

Tinjauan di Berbagai Titik Strategis

Dalam peninjauan tersebut, Baitul Ihwan dan rombongan memeriksa sejumlah fasilitas penting di Pelabuhan Manado. Kunjungan dimulai dari area ruang tunggu keberangkatan, tempat pemeriksaan kesehatan bagi penumpang, hingga ke dalam kapal yang siap berlayar menuju daerah kepulauan seperti Sangihe, Talaud, Sitaro, dan Ternate.

Menurut Baitul Ihwan, pelaksanaan arus mudik di Pelabuhan Manado berjalan dengan lancar. “Semua lembaga dan instansi terkait telah bekerja sama dengan baik dalam menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan. Mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengawasan barang bawaan, hingga persiapan keberangkatan kapal, semuanya berjalan sesuai prosedur,” ujarnya.

Antisipasi Cuaca Buruk

Mengantisipasi kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di musim penghujan, pihak KSOP Manado terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kolonel Amrul Adriansyah menegaskan bahwa keberangkatan kapal akan dihentikan jika BMKG mengeluarkan peringatan cuaca buruk. “Keselamatan penumpang adalah prioritas utama. Jika ada informasi potensi gelombang tinggi atau cuaca buruk, kami tidak akan mengizinkan kapal berangkat,” tegasnya.

Baitul Ihwan mengapresiasi langkah antisipatif ini. “Kami memastikan bahwa segala upaya dilakukan demi keselamatan penumpang. Koordinasi antara KSOP, BMKG, dan operator pelayaran berjalan baik, sehingga hingga saat ini pelayaran masih aman dan lancar,” tambahnya.

Arus Mudik Aman dan Terkendali

Dari data yang dihimpun, puncak arus mudik di Pelabuhan Manado terjadi pada 20 Desember 2024. Ribuan penumpang memadati pelabuhan untuk menuju kampung halaman mereka di berbagai wilayah kepulauan. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 5 dan 6 Januari 2025.

Sejumlah kapal besar yang melayani rute ke Kepulauan Sangihe, Talaud, Sitaro, dan Ternate dipastikan dalam kondisi layak berlayar. Pemeriksaan rutin terhadap kelengkapan kapal, seperti alat keselamatan dan kesiapan kru, terus dilakukan oleh pihak KSOP dan tim teknis.

Sikap Tegas dan Evaluasi Lanjutan

Baitul Ihwan juga menekankan pentingnya evaluasi berkala terhadap pelaksanaan arus mudik dan arus balik. “Pengawasan ini bukan hanya untuk memastikan kelancaran Nataru, tetapi juga sebagai langkah perbaikan untuk kegiatan pelayaran ke depan. Keamanan dan kenyamanan penumpang harus terus menjadi fokus utama,” jelasnya.

Selain itu, pihak Mahkamah Pelayaran juga akan memantau pengelolaan aduan masyarakat jika terjadi kendala selama perjalanan. “Kami membuka komunikasi langsung dengan masyarakat melalui posko pengaduan di pelabuhan. Hal ini untuk memastikan segala masalah bisa ditangani dengan cepat dan tepat,” tambah Baitul Ihwan.

Kesimpulan

Hingga saat ini, aktivitas pelayaran di Pelabuhan Manado berlangsung aman dan lancar, dengan tingkat kepadatan yang sudah mulai menurun pasca puncak arus mudik. Sinergi antarinstansi menjadi kunci keberhasilan dalam memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat selama musim mudik Nataru 2024/2025.

Pelabuhan Manado kembali menunjukkan komitmennya sebagai salah satu gerbang utama mobilitas masyarakat Sulawesi Utara menuju kawasan kepulauan. Dengan dukungan dari semua pihak, pelayaran di wilayah ini diharapkan tetap terjaga kualitas dan keamanannya di tengah tantangan cuaca dan peningkatan jumlah penumpang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *