radiodigitalmanado.co.id – Setelah sekian lama terisolir akibat hantaman material gunung api, pembangunan jalan penghubung antara Desa Kawahang dan Batubulan di Kecamatan Siau Barat Utara, Kabupaten Kepulauan Sitaro, akhirnya mulai dikerjakan. Sejak awal September 2024, alat berat telah dikerahkan ke lokasi guna meratakan gundukan material vulkanik yang selama ini menutupi akses jalan tersebut.

Kerusakan jalan ini pertama kali terjadi pada Februari 2019, ketika aliran lava dari erupsi gunung api menghantam jalur penghubung utama tersebut. Sejak saat itu, Desa Batubulan mengalami isolasi yang parah, membuat akses warga terhadap kebutuhan dasar, termasuk kesehatan dan ekonomi, menjadi sangat terbatas. Beberapa kali warga setempat berinisiatif membangun jalan sementara, namun sayangnya upaya ini tidak bertahan lama. Jalan sementara tersebut kerap rusak akibat banjir yang membawa kembali material gunung api ke area tersebut.

Dalam wawancara, Kepala Desa Batubulan, Naftali H. Bagania, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah atas perhatian dan realisasi pembangunan jalan yang telah lama dinantikan oleh warganya. “Kami sangat berterima kasih. Jalan ini adalah akses vital bagi warga Batubulan. Selama ini, kami harus berpindah kendaraan dua kali hanya untuk ke pasar. Jika ada warga yang sakit, bahkan terpaksa harus dipikul melewati jalan ini,” ujarnya dengan penuh harap agar proses pembangunan dapat berjalan lancar.

Dibukanya kembali akses jalan ini diharapkan mampu memperbaiki kehidupan masyarakat setempat yang selama ini terpaksa menghadapi biaya operasional tinggi untuk sekadar menjalani aktivitas sehari-hari. Warga harus melewati jalur yang penuh risiko, terutama ketika hujan lebat melanda dan memperburuk kondisi jalan. Dengan akses yang lebih baik, distribusi hasil pertanian dan keperluan sehari-hari akan lebih mudah dilakukan, serta mendukung geliat ekonomi lokal yang sempat tersendat akibat keterisolasian ini.

Selain itu, Naftali Bagania juga mengungkapkan bahwa kondisi jalan di dalam Desa Batubulan sendiri masih jauh dari kata layak. “Kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan di dalam desa penuh lubang dan belum diaspal. Kami berharap pemerintah juga akan segera memperhatikan hal ini,” tambahnya. Ia berharap pembangunan ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi seluruh masyarakat desa.

Pembangunan jalan ini telah menelan anggaran yang tidak sedikit, diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Anggaran tersebut bersumber dari APBD Kabupaten Kepulauan Sitaro, yang menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur wilayah kepulauan, terutama daerah-daerah yang terdampak bencana vulkanik seperti Batubulan.

Proyek pembangunan jalan ini diharapkan rampung dalam beberapa bulan ke depan, tergantung pada kondisi cuaca dan tantangan teknis yang mungkin dihadapi. Namun, dengan adanya pengerjaan yang intensif sejak awal bulan, warga desa kini memiliki harapan besar akan perubahan positif yang akan datang bagi desa mereka.

Bagi masyarakat Desa Batubulan, pembangunan ini bukan hanya soal perbaikan infrastruktur, tetapi juga tentang terbukanya kembali akses terhadap kehidupan yang lebih baik, lebih sehat, dan lebih sejahtera.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *