Bank Indonesia (BI) Sulawesi Utara (Sulut) senantiasa menjalankan fungsi menanamkan rasa cinta, bangga dan paham rupiah kepada masyarakat, khususnya pada generasi muda.
Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk kampanye Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah yang menyasar ke sekolah-sekolah di seluruh kabupaten dan kota di Sulut.
Andry Prasmuko kepala BI Sulut mengatakan perlunya kampanye CBP Rupiah kepada seluruh masyarakat agar terciptanya pengetahuan bahwa rupiah bukan hanya sebatas alat tukar melainkan simbol kedaulatan negara.
“Di Seluruh Sulut, tim kami sudah berusaha melakukan sosialisasi, kami bisa melalui datang ke sekolah, komunitas bahkan terbaru kita datang ke kecamatan” sebut Andry.
Dia mengatakan saat ini BI Sulut telah membentuk dan menurunkan langsung timnya ke berbagai lokasi untuk membangun kesadaran masyarakat.
Selain itu, pihaknya juga mengedukasi program 5J yakni Jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distrapless, jangan dibasahi.
Andry menyebut kampanye 5J itu dimaksudkan agar uang rupiah dapat terjaga awet ditangan masyarakat selaku pengguna.
“dibalik kata jangan-jangan ini terdapat ajakan supaya uang rupiah kita secara fisik tidak cepat rusak, jadi awet penggunaannya” singkatnya.
Dia berharap kampanye yang dilakukan BI Sulut ini bisa berjalan dengan baik sehingga dapat membangun kesadaran di masyarakat.
“tentunya semua yang kita lakukan kita berharap bisa membangun kesadaran masyarakat sehingga semakin mencintai, bangga dan paham akan uang rupiahnya,” tutup kepala BI Sulut itu
