Manado – Sulawesi Utara mencatatkan kinerja ekonomi yang menggembirakan. Pada triwulan II 2025, ekonomi Sulut tumbuh sebesar 5,64 persen secara tahunan (year-on-year), melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,12 persen pada periode yang sama. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Joko Supratikto, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini mencerminkan kepemimpinan yang kuat dari pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota. Menurutnya, capaian ini patut diapresiasi, tetapi jangan sampai membuat pemangku kepentingan lengah.
“Pertumbuhan ini sudah baik, namun kita tidak boleh terlena. BI bersama TPID terus mengidentifikasi dan mendorong potensi ekonomi agar target pertumbuhan sebesar 7 persen dapat tercapai,” ujar Joko.
Adapun pendorong utama pertumbuhan ekonomi Sulut pada triwulan ini mencakup sektor industri pengolahan, khususnya meningkatnya produksi olahan kelapa dan hasil perikanan. Sektor pertanian juga menunjukkan kinerja positif melalui panen padi dan produksi jagung yang meningkat. Sementara itu, sektor transportasi turut menyumbang lewat pembukaan rute baru, dan sektor perdagangan diperkuat oleh tumbuhnya kredit konsumsi yang mencapai 7,60 persen.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dan analisis Bank Indonesia, tren pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara secara historis memang cenderung berada di atas rata-rata nasional. Hal ini menunjukkan potensi besar daerah dalam mendorong pembangunan berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan.
Dengan momentum peringatan HUT RI ke-80, diharapkan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat terus diperkuat untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan merata di seluruh wilayah Sulawesi Utara.