Bitung — Jufri Mokodompis, seorang nelayan asal Bitung selamat setelah hanyut sejauh ratusan kilometer hingga ke perairan Filipina. Pada 17 Juli lalu, sekitar 21 mil laut dari perairan Lembeh, rakit (rumpon) yang ia jaga diterjang ombak setinggi lima meter sehingga mengakibatkan tali jangkar terputus. Cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut menyebabkan Jufri terombang-ambing selama 12 hari, sebelum akhirnya ditemukan oleh kapal kargo berbendera Bahama, Asia Endeavour, yang tengah berlayar dari Selandia Baru menuju Tokyo, Jepang. Kapal Asia Endeavour merespons sinyal darurat yang dipancarkan dari perangkat komunikasi rumpon. Setelah menerima koordinat, kapal segera melakukan penyelamatan dan membawa Jufri ke Tokyo dalam kondisi selamat. Informasi ini dibenarkan oleh Badan Keamanan Laut Republik Indonesia.
“Begitu menerima laporan dari kapal, kami segera berkoordinasi dengan Bakamla Pusat dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang untuk memastikan evakuasi dan pemulangan berjalan lancar,” jelas Kolonel Tio Pasaribu, Kepala Bidang Operasi Zona Tengah Bakamla RI.
Jufri dipulangkan ke tanah air menggunakan maskapai Garuda Indonesia setelah proses administrasi selesai. Ia tiba di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado, disambut oleh keluarga dan perwakilan Bakamla. Jufri menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Bakamla dan KBRI di Jepang, atas bantuan dan perhatian selama masa penyelamatan hingga kepulangannya.
Dikutip dari situs resmi Bakamla dan Kementerian Luar Negeri RI, kerja sama lintas negara seperti ini merupakan bagian dari komitmen Indonesia dalam melindungi warga negara yang mengalami musibah di luar negeri, terutama yang berkaitan dengan keselamatan jiwa di wilayah laut lepas.