Kabar kurang menyenangkan menghantui meja makan keluarga di Manado. Sudah sebulan terakhir, harga kebutuhan pokok di pasar tradisional, khususnya beras, naik signifikan. Lonjakan harga ini memberatkan masyarakat dan pedagang. Tak hanya beras, minyak goreng curah juga ikut merangkak naik, menambah daftar panjang kebutuhan dasar yang makin sulit dijangkau.

Di Pasar Bersehati Manado, beras jenis Superwin yang sebelumnya dijual di harga Rp15.000 per kilogram, kini bertengger di angka Rp17.000 per kilogram. Lonjakan serupa juga menimpa beras jenis Membramo, yang tadinya Rp14.500 per kilogram, kini melayang ke Rp16.500 per kilogram. Kenaikan Rp2.000 per kilogram untuk setiap jenis beras ini tentu bukan angka kecil bagi rumah tangga yang membeli dalam jumlah besar atau untuk konsumsi harian. Tak hanya beras, harga komoditi minyak goreng curah pun ikut naik. Sebelumnya dibanderol Rp17.000 per kilogram, kini harga minyak goreng curah mencapai Rp19.000 per kilogram.

Nancy Dandel, seorang pedagang beras di Pasar Bersehati, tak bisa menyembunyikan kekhawatirannya. Menurut Nancy, kenaikan harga beras terjadi di tingkat agen atau distributor sehingga dirinya pun menjual beras dengan harga yang lebih tinggi dari sebelumnya.

“Kami juga bingung mau bagaimana, cuma bisa jelaskan ke pembeli kalau harga masuknya memang sudah tinggi. Banyak yang mengeluh tapi tetap beli karena butuh. Omset kami juga berkurang,” ujar Nancy.

Di sisi lain, Bibi Sindulang, ibu rumah tangga yang rutin berbelanja di Pasar Bersehati, mengungkapkan dirinya terbebani dengan kondisi kenaikan harga bahan pokok.

“Sudah sebulan ini harga beras dan minyak goreng tinggi terus. Mau bagaimana, biar naik harus tetap beli karena memang butuh. Kami harap pemerintah turun tangan kendalikan harga beras dan minyak,” ujarnya sambil menghela napas.

Bibi Sindulang mewakili suara ibu-ibu rumah tangga di kota Manado yang juga mengeluhkan kenaikan harga beras. Penyebab pasti kenaikan harga bahan pokok masih menjadi pertanyaan besar, meskipun beberapa faktor disinyalir menjadi pemicu utamanya. Dugaan terkuat, seperti yang disampaikan pedagang adalah kenaikan di tingkat agen dan distributor. Namun, potensi gangguan rantai pasok, kenaikan biaya produksi hingga faktor musim panen dan paceklik perlu ditelisik lebih jauh.

Diketahui pemerintah daerah melalui Perum Bulog terus melakukan langkah intervensi jangka pendek melalui Gerakan Pangan Murah di sejumlah lokasi di kota Manado.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *