BOLSEL, — Hamparan sawah hijau yang membentang di Kecamatan Pinolosian, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel), menjadi saksi kehadiran Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus Komaling, dalam momentum penting panen raya padi. Kegiatan ini tak hanya menjadi penanda keberhasilan petani dalam mengolah lahan pertanian, tetapi juga menjadi titik strategis Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dalam mendukung program swasembada beras nasional yang digalakkan Presiden melalui Asta Cita.
Dengan mengenakan topi caping khas petani, Gubernur Yulius Selvanus bersama Ketua TP PKK Sulut, Anik Yulius Selvanus, turun langsung ke sawah, memimpin simbolis pemotongan padi yang sudah menguning sempurna. Turut hadir mendampingi Bupati Bolsel, Iskandar Kamaru, dan Wakil Bupati Deddy Abdul Hamid, serta sejumlah kepala dinas dan perangkat daerah terkait.
Panen raya ini merupakan hasil dari sistem irigasi yang baru saja diperbaiki dan ditingkatkan melalui intervensi program pemerintah daerah. Melalui perbaikan sistem irigasi tersebut, hasil pertanian di wilayah Bolsel mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu satu musim tanam.

Sistem Irigasi Meningkat, Produktivitas Petani Meninggi
Dalam sambutannya di hadapan ratusan petani yang hadir, Gubernur Selvanus menyampaikan apresiasi atas kerja keras dan dedikasi petani di Bolaang Mongondow Selatan. Menurutnya, perbaikan irigasi menjadi faktor utama peningkatan kualitas dan kuantitas panen. Ia menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan terus hadir dan memberikan dukungan penuh terhadap sektor pertanian yang menjadi tulang punggung perekonomian rakyat.
“Meski banyak tantangan di awal tahun, seperti keterbatasan alat dan kondisi cuaca yang tidak menentu, kita bersyukur hari ini panen raya padi sawah bisa kita laksanakan bersama. Ini adalah bukti bahwa dengan manajemen pertanian yang baik, serta dukungan infrastruktur seperti irigasi, kita bisa mendorong swasembada pangan secara nyata,” ujar Gubernur Selvanus dalam pidatonya di lokasi panen.

Penyerahan Bantuan: Dorongan Nyata untuk Swasembada
Kegiatan panen raya ini juga dirangkaikan dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada para kelompok tani di Bolsel. Bantuan yang diserahkan Gubernur berupa satu unit traktor, satu unit pompa air, serta paket bibit unggul jagung dan cabai.
Bantuan tersebut ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi pertanian petani, tidak hanya pada komoditas padi, tetapi juga pada tanaman hortikultura yang memiliki potensi besar di kawasan Bolaang Mongondow Raya.
“Bantuan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah bentuk keseriusan kami dalam mendampingi petani untuk menjadi lebih mandiri, lebih produktif, dan lebih sejahtera. Kita ingin Bolsel menjadi lumbung pangan untuk Sulawesi Utara, dan itu dimulai dari semangat hari ini,” tegas Gubernur.

Respons Positif dari Petani
Para petani yang hadir menyambut baik langkah pemerintah tersebut. Ketua Kelompok Tani Mandiri, Ahmad Mahmud, mengaku terbantu dengan program dan bantuan yang diberikan. Menurutnya, sebelum ada perbaikan irigasi dan dukungan alat pertanian, petani di wilayahnya hanya bisa panen dua kali setahun dengan hasil yang tak menentu.
“Sekarang sudah bisa tiga kali panen. Hasilnya juga lebih banyak. Alhamdulillah, bantuan traktor dan pompa air sangat membantu kami mempercepat pengolahan tanah dan pengairan. Bibit jagung dan cabe juga akan kami tanam di lahan pekarangan,” tutur Ahmad.

Program Jangka Panjang Sektor Pertanian
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut, Dr. Ferdinand Mamesah, yang turut mendampingi Gubernur dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa program bantuan ini merupakan bagian dari skema penguatan ketahanan pangan daerah yang telah dirancang sejak awal tahun.
Ia memaparkan bahwa Pemprov Sulut telah menetapkan beberapa wilayah strategis pertanian seperti Bolsel, Minahasa Selatan, dan Bolaang Mongondow sebagai kawasan pengembangan padi dan hortikultura berbasis irigasi. Target program ini adalah membangun kemandirian pangan melalui sinergi antara petani, penyuluh, dan pemerintah daerah.
“Kita tidak hanya fokus pada penyediaan bantuan fisik, tetapi juga pendampingan teknis dan pelatihan kepada petani agar mereka mampu mengelola hasil pertanian dengan manajemen modern. Kami ingin petani Sulut tidak hanya bertani untuk bertahan hidup, tapi bertani untuk maju,” jelas Ferdinand.

Kolaborasi Pemerintah Kabupaten dan Provinsi
Bupati Bolaang Mongondow Selatan, Iskandar Kamaru, dalam sambutannya menyatakan bahwa program swasembada pangan akan berhasil bila ada sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten. Ia mengungkapkan bahwa selama ini, banyak program pertanian di Bolsel yang terkendala oleh kurangnya alat pertanian dan sarana irigasi. Namun, melalui bantuan dan dorongan dari Gubernur Yulius Selvanus, banyak hambatan tersebut kini mulai teratasi.
“Bupati dan wakil bupati tidak bisa bekerja sendiri. Dukungan Gubernur dan Pemerintah Provinsi telah mempercepat akselerasi pembangunan sektor pertanian di Bolsel. Kami siap menjadikan Bolsel sebagai model pertanian modern berbasis kearifan lokal,” kata Iskandar.

TP PKK dan Gerakan Pekarangan Pangan Lestari
Sementara itu, Ketua TP PKK Sulut, Anik Yulius Selvanus, yang turut hadir mendampingi suami dalam kegiatan ini, mengajak ibu-ibu rumah tangga di desa-desa pertanian untuk turut serta dalam program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program ini bertujuan mendorong keluarga memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam sayuran dan tanaman obat sebagai penunjang ketahanan pangan keluarga.
Anik menyatakan bahwa TP PKK siap menjadi mitra aktif dalam menyukseskan program ketahanan pangan, tidak hanya di Bolsel tetapi juga di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Utara.
“Perempuan memiliki peran besar dalam membangun ketahanan pangan dari rumah. Melalui P2L, kita bisa mengurangi pengeluaran, menciptakan asupan sehat untuk keluarga, dan bahkan menambah penghasilan,” ucap Anik di sela-sela kunjungan.

Dorongan Infrastruktur dan Dukungan Kelembagaan
Selain bantuan alat dan bibit, Pemerintah Provinsi Sulut juga tengah menyiapkan skema pembiayaan mikro untuk petani melalui sinergi dengan Bank SulutGo. Program ini akan mempermudah petani mendapatkan modal usaha dengan bunga rendah dan proses yang sederhana.
Gubernur Yulius Selvanus menyebut bahwa akses keuangan menjadi kunci dalam menggerakkan ekonomi pertanian. Ia memastikan bahwa Pemprov akan mendorong kolaborasi lintas sektor agar petani tak hanya menghasilkan tetapi juga mampu mengakses pasar dan lembaga keuangan.
“Kita harus pastikan petani kita tidak berjalan sendiri. Pemerintah hadir, perbankan hadir, dan lembaga riset pertanian juga kita libatkan agar petani mendapat pendampingan secara menyeluruh,” ujar Gubernur.

Panen Raya sebagai Simbol Optimisme
Panen raya yang berlangsung meriah diiringi dengan syukuran dan doa bersama oleh para tokoh agama dan adat setempat. Dalam suasana penuh semangat, masyarakat tampak antusias mengikuti jalannya kegiatan, mulai dari demonstrasi penggunaan traktor, pembagian bibit, hingga konsultasi pertanian dengan penyuluh lapangan.
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan bazar hasil tani lokal seperti beras organik, jagung manis, cabai rawit, dan berbagai produk olahan rumahan dari kelompok tani perempuan. Kehadiran Gubernur dan rombongan menjadi momentum kebangkitan semangat petani untuk menatap masa depan pertanian yang lebih cerah dan berkelanjutan.

Harapan Ke Depan
Panen raya padi di Kecamatan Pinolosian menjadi cermin keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan yang tangguh. Di tengah berbagai tantangan global seperti krisis pangan dan perubahan iklim, langkah konkret Pemerintah Provinsi Sulut melalui kepemimpinan Gubernur Yulius Selvanus Komaling menjadi harapan baru bagi kemandirian pangan daerah.
Melalui sistem irigasi yang diperbaiki, bantuan alat dan bibit, serta program pendampingan berkelanjutan, petani Sulut kini berada di jalur yang lebih kuat untuk menuju pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan.
Gubernur menegaskan bahwa program pertanian akan menjadi prioritas dalam tahun-tahun mendatang, karena sektor ini menyentuh langsung kehidupan mayoritas masyarakat di daerah.
Dengan panen raya ini, satu babak baru telah dimulai. Petani Bolsel, dengan semangat dan dukungan pemerintah, kini melangkah lebih pasti menuju ketahanan pangan, kesejahteraan keluarga, dan pertanian yang membanggakan.