Manado, – Tepian sore di kawasan Manado Town Square mendadak dipenuhi geliat kreatif saat Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Teuku Riefky Rasya, hadir secara resmi membuka Urban Digifest 2025 yang diprakarsai Bank Indonesia Sulawesi Utara. Acara ini digelar sebagai wujud nyata kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan pelaku usaha kecil menengah di sektor ekonomi kreatif dan digital.
Momentum kehadiran menteri itu memancarkan nuansa profesional sekaligus akrab. Kehadiran beliau di panggung utama langsung mendapatkan sapaan hangat dari ribuan pengunjung yang sebagian besar adalah pelaku UMKM, pengusaha kreatif, dan masyarakat umum yang tertarik dengan program penguatan digital ekonomi.

FOKUS PROGRAM
Urban Digifest 2025 menekankan dorongan pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital melalui pendekatan inklusi dan keberlanjutan. Pesan utama acara ini adalah bahwa penguatan ekosistem digital bukan hanya soal teknologi, melainkan soal membangun sistem yang menjangkau semua lapisan masyarakat tanpa ada yang tertinggal.
Aneka sesi digelar selama lima hari—sejak Rabu sore 25 Juni hingga Minggu mendatang—meliputi pelatihan pemasaran digital, lokakarya pengembangan produk, hingga diskusi kebijakan terkait inovasi keuangan. Semua aktivitas ditempatkan di pusat perbelanjaan untuk memudahkan akses masyarakat sekaligus memanfaatkan fasilitas yang ada.
“Kegiatan ini dilatarbelakangi semangat untuk merangkul seluruh potensi daerah, terutama di bidang ekonomi kreatif. Melalui digitalisasi, produk unggulan Sulawesi Utara dapat mencapai pasar yang lebih luas dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Rasya saat memberikan sambutan.
Acara meliputi:
• Pameran produk kreatif dari lebih dari 100 UMKM, mulai kerajinan tangan, kuliner khas, hingga aplikasi digital karya lokal.
• Talkshow dengan para pakar industri keuangan digital, pelaku startup lokal, serta praktisi pemasaran daring.
• Sesi mentorship dan coaching langsung dari perwakilan Bank Indonesia, pelaku fintech, dan komunitas kreatif.
• Lomba inovasi digital yang menawarkan penghargaan bagi produk atau layanan kreatif yang memenuhi kriteria inklusi dan ramah lingkungan.

POTENSI DAN HARAPAN
Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, turut memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Urban Digifest. Menurut beliau, industri ekonomi kreatif di daerah telah menunjukkan dampak positif signifikan bagi perekonomian lokal.
“Ekonomi kreatif kita terus tumbuh dan berada di jalur yang benar. Dukungan dari Bank Indonesia dan Kemensos makin memperkuat ekosistem usaha kecil kita,” ujar Gubernur Yulius.
Lebih lanjut ia menyebut bahwa pemerintah provinsi akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaku ekonomi kreatif. Salah satu bentuknya melalui fasilitasi pelatihan, pendampingan, dan akses permodalan bagi para UMKM.
Satu hal menarik dari rangkaian Urban Digifest 2025 adalah fokus pada inklusi keuangan. Banyak pelaku UMKM yang sebelumnya belum tersentuh oleh layanan perbankan digital kini mendapatkan akses langsung lewat booth dan konsultasi gratis dengan Bank Indonesia. Mereka diajari cara membuka rekening digital, memahami mekanisme pinjaman mikro, hingga strategi keuangan untuk usaha kecil.
“Ini sangat penting karena selama ini banyak pelaku usaha di daerah terkendala akses modal dan keahlian mengelola keuangan digital. Dengan adanya kegiatan ini mereka mendapat kesempatan belajar secara langsung dan gratis,” kata salah satu fasilitator dari BI Sulawesi Utara.

MARKETPLACE DIGITAL DAN EKSPOR
Urban Digifest bukan sekadar tempat promosi produk manual. Terdapat booth khusus yang menjadi katalis bagi pelaku UMKM untuk memasuki marketplace digital dan peluang ekspor. Pelaku usaha dapat belajar cara registrasi di platform e‑commerce, teknik optimasi SEO produk, dan strategi penetapan harga sesuai pasar global.
Beberapa pelaku UMKM juga mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan produknya kepada calon pembeli luar negeri. Dalam sesi “Speed Pitching”, peserta mendapat kesempatan berdiskusi langsung dengan perwakilan buyer dari ASEAN dan Australia.
Dalam salah satu sesi, diberikan contoh konkret keberhasilan UMKM lokal yang sudah masuk platform digital dan meraih keuntungan besar, seperti produk makanan khas Minahasa yang kini diekspor ke Malaysia melalui e‑commerce lokal. Prestasi ini dipaparkan agar semakin memotivasi pelaku lain.

TEKNOLOGI DAN KREATIVITAS
Tidak ketinggalan, aspek teknologi serta kreativitas mendapat tempat spesial. Ada sesi demo teknologi augmented reality untuk memperkaya pengalaman belanja digital, serta aplikasi manajemen keuangan berbasis AI yang memudahkan pelaku usaha mencatat pemasukan dan pengeluaran secara otomatis.
Ruang kreatif juga dipenuhi pertunjukan seni budaya lokal, seperti tari tradisional dan musik kolintang. Meski urban dan digital menjadi tema utama, sentuhan lokal tidak dihilangkan. Ini menjadi upaya melestarikan budaya sekaligus memperkaya identitas ekonomi kreatif Sulawesi Utara.

KETERLIBATAN BANK INDONESIA
Bank Indonesia Sulawesi Utara memegang peran sentral sebagai penyelenggara dengan menyediakan fasilitas utama, teknologi, dan narasumber. Kepala Perwakilan BI Sulawesi Utara menyampaikan bahwa pendekatan inklusi keuangan dan digital menjadi prioritas utama.
“Bank Indonesia akan terus mengawal transformasi ekonomi kreatif ini agar menembus batas geografis dan modal. Kami melatih, memfasilitasi, dan membuka akses ke jaringan keuangan digital,” ungkapnya.
BI juga menyiapkan platform digital khusus yang diperkenalkan pada event ini, berupa portal edukasi dan promosi produk lokal, lengkap dengan marketplace internal. Platform ini diklaim mampu mencatat transaksi dan perkembangan usaha pelaku UMKM, serta menjembatani mereka dengan lembaga pembiayaan.

PARTISIPASI UMKM
Lebih dari seratus pelaku UMKM ikut serta dalam Urban Digifest 2025. Partisipan hadir dari berbagai daerah di Sulawesi Utara: dari Manado, Tomohon, Bitung, hingga Minahasa. Produk mereka sangat variatif, mencakup kerajinan perak, tenun, aksesoris ramah lingkungan, kopi arabika Toraja, dan makanan khas daerah seperti tinutuan.
Selama pameran, sejumlah produk berhasil menarik perhatian banyak pengunjung seperti kerajinan perak Tomohon yang dipadukan dengan motif lokal, serta kopi Toraja yang dipromosikan dengan kemasan desain modern. Beberapa pengunjung langsung memesan produk atau menandatangani kontrak pembelian untuk pengiriman di luar Sulawesi Utara.

KEBERLANJUTAN DAN TANTANGAN
Meski diwarnai antusias tinggi, tantangan nyata masih ada. Pelaku usaha skala mikro sering terkendala internet tidak stabil, kurangnya pengetahuan teknologi, hingga peluang ekspor yang masih terbatas.
Menteri Ekonomi Kreatif menegaskan bahwa Urban Digifest hanyalah langkah awal. “Kami akan bekerja sama dengan Pemprov dan BI untuk menyediakan pelatihan lanjutan, pendampingan digital, serta mendorong infrastruktur telekomunikasi yang andal,” ujarnya.
Gubernur pun menambahkan bahwa pemerintah daerah siap meningkatkan akses internet di wilayah pelosok, melalui proyek infrastruktur serta kerjasama dengan operator swasta.

KUTIPAN SUMBER TERPERCAYA
Dalam wawancara eksklusif, Menteri Teuku Riefky Rasya menegaskan bahwa sinergi di Urban Digifest mencerminkan komitmen nyata pemerintah:
“Kolaborasi ini mencerminkan semangat kita untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Digitalisasi ini bukan hanya teknologi, melainkan transformasi sosial ekonomi. Kami ingin agar setiap pelaku kreatif di Sulawesi Utara dapat berkembang dan bersaing di pasar global.”
Gubernur Yulius Selvanus menambahkan:
“Hasil positif yang telah kami lihat adalah bukti bahwa investasi dalam ekonomi kreatif bukan sekadar angka. Ini soal kualitas hidup, peluang kerja, dan identitas budaya kita. Pemerintah berkomitmen memelihara dan meningkatkan momentum ini.”

IMPRESI UMKM
Seorang peserta UMKM dari Tomohon, Maria, membagikan pengalamannya:
“Saya biasanya jualan aksesoris tenun di pasar lokal. Sekarang saya belajar cara memasukkan produk ke marketplace dan optimasi foto produk. Saya bahkan sudah dapat beberapa pesanan dari Jakarta dan Bali lewat aplikasi.”
Peserta lain, Budi, pelaku kopi Toraja menuturkan:
“Saya belajar packaging yang menarik dan strategi branding. Setelah dipromosikan di sini, saya mendapat pembeli potensial dari Bandung. Semangat saya makin tinggi karena saya tahu produk lokal bisa dikenalkan lebih luas.”

KEGIATAN SOSIAL
Urban Digifest tidak hanya soal bisnis. Panitia juga menyelenggarakan kegiatan sosial seperti donor darah, bakti sosial untuk anak-anak kurang mampu, dan pembagian voucher diskon untuk produk UMKM kepada masyarakat sekitar.
Selain itu, hadir pula booth konsultasi kesehatan gratis bekerja sama dengan dinas kesehatan dan klinik lokal. Kegiatan sosial ini menambah nilai kemanusiaan dan keberlanjutan acara.

EVALUASI DAN TITIK LANJUT
Evaluasi awal dari penyelenggara menunjukkan lebih dari 5 ribu pengunjung hadir dalam dua hari pertama. Transaksi langsung terdata mencapai puluhan juta rupiah. Lebih penting lagi, ratusan pelaku UMKM kini tersambung ke sistem digital dan siap mengikuti pelatihan lanjutan.
Bank Indonesia Sulawesi Utara mengumumkan akan membentuk modul lanjutan berupa program inkubasi bisnis digital dan pemberdayaan modal usaha bagi peserta Urban Digifest yang telah terdata. Modul ini disiapkan bekerja sama dengan universitas dan pihak swasta, dengan target peningkatan kapasitas digital selama enam bulan ke depan.

PELAKSANA KE DEPAN
Urgensi digitalisasi di tengah era revolusi industri 4.0 menuntut penguatan ekonomi kreatif sebagai penggerak utama perekonomian. Urban Digifest 2025 hadir sebagai pilot project yang diharapkan dapat direplikasi di provinsi lain.
Rangkaian kerjasama antara Bank Indonesia, Kemenparekraf, pemerintah provinsi, dan pelaku usaha lokal diharapkan membuka pintu bagi puluhan ribu pelaku UMKM di Sulawesi Utara untuk tumbuh dan berdaya saing.
Catatan strategis ini menempatkan Sulawesi Utara pada posisi yang semakin kuat di peta ekonomi kreatif nasional. Jika kolaborasi dan dukungan terus diperkuat serta tantangan diatasi secara bersama, potensi keberlanjutan dan peningkatan kesejahteraan lokal dapat diwujudkan.
Urban Digifest 2025 bukan sekadar festival digital. Ia adalah wujud nyata perjalanan transformasi ekonomi kreatif yang inklusif dan berkelanjutan. Lebih dari seratus pelaku UMKM, ratusan pengunjung, dan puluhan narasumber hadir dalam ekosistem kolaboratif yang membuka pintu untuk pertumbuhan dan inovasi.
Kala sunyi malam menyelimuti Manado Town Square, cahaya layar ponsel, senyum bahagia UMKM, dan tawa pengunjung memancarkan semangat baru. Semangat yang digelorakan oleh Menteri Ekonomi Kreatif dan Bank Indonesia di Sulawesi Utara—untuk membawa potensi lokal menyapa pasar dunia dengan kekuatan digital.