MANADO—Aula Tri Brata Mapolda Sulawesi Utara pada Selasa siang menjadi saksi momen penting dalam tubuh Kepolisian Daerah Sulawesi Utara. Irjen Pol Roycke Harry Langie memimpin langsung upacara serah terima jabatan Wakapolda Sulut dari Irjen Pol Bahagia Dachi kepada Brigjen Pol Awi Setiyono. Acara berlangsung dengan khidmat, dihadiri para pejabat utama Polda, para Kapolres jajaran, serta tamu undangan dari unsur TNI dan Forkopimda.
Serah terima jabatan ini bukan sekadar prosesi administratif, tetapi juga mencerminkan dinamika penyegaran organisasi dalam institusi Polri. Brigjen Pol Awi Setiyono, yang sebelumnya menjabat Wakapolda Nusa Tenggara Timur, secara resmi menerima estafet kepemimpinan dari Irjen Pol Bahagia Dachi, yang kini mengemban amanah baru sebagai Auditor Kepolisian Utama Itwasum Polri.

Momentum Regenerasi dan Penegasan Komitmen Kinerja
Dalam sambutannya, Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Langie menekankan bahwa mutasi dalam tubuh Polri adalah hal yang lazim dan merupakan bagian dari sistem manajemen SDM yang sehat. Menurutnya, penyegaran ini diharapkan mampu meningkatkan semangat kerja serta efektivitas pelaksanaan tugas di lapangan.
“Mutasi adalah hal yang lumrah dan menjadi kebutuhan organisasi untuk menjaga dinamika serta semangat pengabdian. Kami yakin, dengan pengalaman dan integritas yang dimiliki Brigjen Pol Awi Setiyono, Polda Sulut akan semakin kuat dalam menjalankan tugas-tugas kepolisian di wilayah ini,” ujar Irjen Pol Roycke Langie.
Serah terima jabatan ini juga menjadi momen perpisahan yang penuh apresiasi bagi Irjen Pol Bahagia Dachi. Dalam kurun waktu menjabat sebagai Wakapolda Sulut, Irjen Dachi dikenal sebagai figur yang tegas namun komunikatif, serta berperan aktif dalam penguatan sinergitas antara Polri, TNI, dan unsur pemerintahan daerah.

Brigjen Pol Awi Setiyono: Rekam Jejak dan Tantangan Baru
Brigjen Pol Awi Setiyono bukanlah nama baru dalam jajaran elite Polri. Sebelum dipercaya sebagai Wakapolda Sulut, ia menjabat posisi yang sama di Polda Nusa Tenggara Timur. Selama penugasannya di NTT, ia dikenal sebagai perwira tinggi yang responsif terhadap dinamika keamanan lokal, khususnya dalam pengelolaan konflik sosial, penanganan tindak pidana terorganisir, serta penguatan kapasitas SDM kepolisian di wilayah kepulauan.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman di berbagai lini operasional serta bidang pembinaan, Brigjen Awi dipandang tepat untuk mendampingi Irjen Roycke dalam memperkuat Polda Sulut menghadapi tantangan yang terus berkembang. Wilayah Sulawesi Utara dengan kompleksitas geografis dan heterogenitas sosialnya membutuhkan pendekatan kepemimpinan yang adaptif namun tetap mengedepankan ketegasan dan profesionalitas.
“Tugas di Sulawesi Utara merupakan amanah dan kehormatan. Saya akan melanjutkan kebijakan yang telah dijalankan dan tentunya bersama seluruh jajaran akan berupaya memperkuat kepercayaan publik kepada Polri, terutama dalam pelayanan, penegakan hukum, serta pemeliharaan kamtibmas,” ungkap Brigjen Awi dalam keterangan perdananya kepada media usai upacara sertijab.

Dukungan Penuh dari Forkopimda dan Tokoh Masyarakat
Kehadiran Brigjen Pol Awi Setiyono sebagai Wakapolda Sulut juga mendapat sambutan positif dari unsur Forkopimda Provinsi Sulawesi Utara. Wakil Gubernur, pejabat TNI, dan sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan harapan agar sinergi lintas sektor tetap terjaga dan bahkan semakin diperkuat.
Tokoh masyarakat Sulut, Pdt. Gilbert Moningka, menyebut bahwa kepemimpinan baru di tubuh Polda diharapkan tetap memprioritaskan pendekatan humanis, khususnya dalam menghadapi persoalan sosial yang berkembang di tengah masyarakat.
“Kami menyambut baik kehadiran Wakapolda yang baru. Harapan kami, jajaran kepolisian tetap menjadi mitra masyarakat, bekerja dengan hati dan menjaga nilai-nilai kebhinekaan yang sangat kental di Sulut,” ujar Pdt. Moningka.
Sementara itu, Ketua DPRD Sulut Fransiskus Andi Silangen mengapresiasi peran Irjen Pol Bahagia Dachi selama menjabat dan berharap kesinambungan program yang telah berjalan bisa dilanjutkan secara optimal oleh pejabat baru.

Tantangan Strategis di Depan Mata: Pilkada Serentak dan Stabilitas Kamtibmas
Transisi kepemimpinan Wakapolda Sulut terjadi di tengah persiapan menghadapi Pilkada serentak 2025 yang akan digelar di seluruh kabupaten/kota di Sulawesi Utara. Kesiapan personel, peralatan, serta koordinasi dengan pihak penyelenggara dan pengawas pemilu menjadi prioritas utama dalam agenda Polda Sulut ke depan.
Kapolda Irjen Roycke menegaskan bahwa seluruh jajaran harus bekerja ekstra dalam memastikan proses demokrasi berlangsung aman dan damai. Ia menyebut bahwa keterlibatan jajaran Polda dalam pengamanan tahapan pilkada harus mengedepankan netralitas dan profesionalisme.
“Kami telah memetakan potensi kerawanan di sejumlah titik. Dengan pengalaman Brigjen Awi dalam penanganan agenda politik dan keamanan di wilayah sebelumnya, kami yakin kesiapan Polda Sulut bisa lebih matang,” tegas Irjen Roycke.
Selain pilkada, persoalan-persoalan seperti kejahatan siber, peredaran narkoba lintas wilayah, dan konflik agraria masih menjadi isu penting yang perlu ditangani secara sistematis oleh kepolisian. Dalam konteks ini, Wakapolda baru diharapkan segera menyatu dengan ritme kerja jajaran Polda dan memperkuat koordinasi lintas satuan kerja.

Penguatan SDM dan Reformasi Internal Jadi Prioritas
Brigjen Pol Awi juga menyatakan komitmennya dalam meneruskan program reformasi internal Polri yang sedang berjalan. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia, transparansi dalam pelayanan, serta penindakan terhadap oknum yang menyimpang merupakan titik krusial untuk menjaga dan meningkatkan citra institusi.
“Kepercayaan publik terhadap Polri tidak bisa dibeli, tapi harus diraih melalui kerja keras dan komitmen terhadap nilai-nilai integritas. Itu akan menjadi arah kepemimpinan saya di Polda Sulut,” katanya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya penguatan fungsi pengawasan internal serta membuka ruang komunikasi yang lebih luas antara Polri dan masyarakat. Di tengah derasnya arus informasi digital dan tuntutan keterbukaan, pendekatan yang kolaboratif dan partisipatif menjadi kunci keberhasilan program kepolisian di daerah.

Refleksi Perpisahan: Apresiasi untuk Irjen Pol Bahagia Dachi
Di akhir acara sertijab, seluruh peserta memberikan penghormatan kepada Irjen Pol Bahagia Dachi atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan selama menjabat di Sulawesi Utara. Irjen Dachi dalam pesannya mengajak seluruh personel Polda untuk terus menjaga kekompakan dan semangat melayani masyarakat.
“Saya mohon pamit dengan penuh rasa syukur. Selama saya bertugas, banyak tantangan yang kita hadapi bersama dan saya bangga bisa menjadi bagian dari keluarga besar Polda Sulut,” ucap Irjen Dachi dengan nada emosional.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kapolda, para pejabat utama, anggota Polri, serta seluruh lapisan masyarakat Sulut yang telah mendukung kinerjanya selama ini.

Prosesi Simbolik dan Penyerahan Cendera Mata
Upacara sertijab ditutup dengan prosesi penandatanganan berita acara serah terima jabatan, penyerahan simbolis tongkat komando, serta pemberian cendera mata kepada pejabat lama. Diiringi irama mars Polri, suasana kebersamaan dan solidaritas terlihat kental dalam momen tersebut.
Seluruh personel Polda dan para tamu undangan tampak berbaris memberi salam perpisahan dan selamat datang secara bergiliran kepada pejabat lama dan baru, menciptakan suasana haru namun penuh harapan baru.

EPILOG
Transisi kepemimpinan Wakapolda Sulut dari Irjen Pol Bahagia Dachi kepada Brigjen Pol Awi Setiyono bukan sekadar pergantian administratif, melainkan langkah strategis untuk memastikan kesinambungan pelayanan kepolisian kepada masyarakat. Dengan rekam jejak yang kuat, komitmen terhadap reformasi, serta dukungan dari berbagai pihak, Brigjen Pol Awi diharapkan mampu membawa Polda Sulut ke arah yang lebih progresif dan responsif dalam menghadapi tantangan keamanan ke depan.
Mutasi adalah bagian dari dinamika institusi yang sehat. Dalam konteks Sulawesi Utara, kehadiran pemimpin baru diharapkan memperkuat sinergi antara aparat dan rakyat, menjaga stabilitas daerah, serta memastikan bahwa setiap warga merasakan kehadiran negara melalui wajah Polri yang humanis, tegas, dan profesional.