Manado – Pemerintah Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, tengah merealisasikan program Sekolah Rakyat sebagai upaya konkret untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Program ini dirancang khusus untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, dengan tujuan memberikan akses pendidikan berkualitas secara gratis dan berasrama. Di Kota Manado, Sulawesi Utara, pelaksanaan program ini sedang dalam tahap persiapan intensif dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada Juli 2025, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru.

Lokasi dan Fasilitas

Kementerian Sosial, sebagai leading sector dalam program ini, telah menetapkan dua lokasi utama di Sulawesi Utara untuk pendirian Sekolah Rakyat. Untuk jenjang SMP, fasilitas akan memanfaatkan gedung milik Sentra Tumou Tou di Kota Manado. Sementara itu, untuk jenjang SMA, gedung IPWL Tampusu di Kabupaten Minahasa akan digunakan. Kedua fasilitas ini saat ini sedang menjalani proses renovasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan ditargetkan selesai sebelum Juli 2025.

Target dan Seleksi Siswa

Program Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak yang masuk dalam kategori desil satu dan dua dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS), yang mencakup keluarga miskin dan miskin ekstrem. Di tahap awal, Sekolah Rakyat di Manado akan menerima 50 siswa untuk jenjang SMP, sementara di Minahasa akan menampung 75 siswa untuk jenjang SMA. Setiap rombongan belajar (rombel) akan terdiri dari 25 siswa, dengan total tiga rombel untuk SMA.

Konsep Pendidikan Berasrama

Sekolah Rakyat mengusung konsep pendidikan berasrama, yang memungkinkan siswa tinggal di lingkungan sekolah selama masa pendidikan. Konsep ini dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung pembentukan karakter siswa. Dengan tinggal di asrama, siswa akan mendapatkan bimbingan intensif, akses ke fasilitas pendidikan yang memadai, serta pembinaan karakter yang kuat.

Komitmen Pemerintah

Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program Sekolah Rakyat bukan sekadar pembangunan fasilitas pendidikan, tetapi merupakan langkah strategis dalam memberdayakan masyarakat miskin. Beliau menyatakan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu tidak boleh terjebak dalam siklus kemiskinan yang sama dengan orang tua mereka. Melalui pendidikan yang berkualitas, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan bagi keluarga dan masyarakat.

Kolaborasi Lintas Sektor

Pelaksanaan program Sekolah Rakyat melibatkan kolaborasi lintas sektor, termasuk Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, dan Kementerian PUPR. Kepala Sentra Tumou Tou Manado, Meerada Saryati Aryani, menyatakan bahwa kolaborasi ini penting untuk memastikan kesiapan fasilitas dan kualitas pendidikan yang akan diberikan. Beliau juga menekankan bahwa proses seleksi siswa akan dilakukan secara ketat untuk memastikan program ini tepat sasaran.

Harapan dan Dampak

Dengan hadirnya Sekolah Rakyat di Manado, diharapkan anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem mendapatkan kesempatan untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa hambatan biaya. Program ini diharapkan dapat menciptakan generasi muda yang berpendidikan, berkarakter, dan mampu membawa perubahan positif bagi keluarga dan masyarakat. Lebih dari sekadar pendidikan, Sekolah Rakyat menjadi simbol harapan dan komitmen pemerintah dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *