Manado, — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi andalan pemerintah dalam meningkatkan gizi siswa sekolah dasar di Kota Manado tercoreng oleh temuan daging ayam goreng busuk dalam paket makanan yang dibagikan pada Rabu, 14 Mei 2025. Insiden ini terjadi di dua sekolah dasar, yakni SD Inpres 4/82 Pandu dan SD Negeri Pandu, Kecamatan Bunaken, Kota Manado. Kejadian ini memicu kekhawatiran masyarakat dan menjadi viral di media sosial.

Kronologi Kejadian
Pada hari Rabu, 14 Mei 2025, siswa-siswi di SD Inpres 4/82 Pandu dan SD Negeri Pandu menerima paket MBG yang berisi nasi, ayam goreng, sayur tumis, dan potongan buah melon. Namun, beberapa siswa melaporkan kepada guru bahwa ayam goreng dalam paket tersebut berbau tidak sedap. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan bahwa dari total 365 paket makanan di SD Inpres 4/82 Pandu, sebanyak 100 paket tidak layak konsumsi. Sementara itu, di SD Negeri Pandu, dari 324 siswa penerima, sekitar 20 paket makanan ditemukan dalam kondisi serupa.

Tanggapan Pihak Sekolah
Kepala SD Inpres 4/82 Pandu, Mesye Andisi, menyatakan bahwa pihak sekolah segera melarang siswa mengonsumsi makanan tersebut dan melaporkan kejadian ini kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mapanget. Hal serupa juga dilakukan oleh Kepala SD Negeri Pandu, Rusmin Sigar, yang mengembalikan makanan tidak layak konsumsi kepada SPPG dan meminta agar kejadian serupa tidak terulang.

Respons SPPG Mapanget
Kepala SPPG Mapanget, Stevano, mengklarifikasi bahwa setelah menerima laporan, pihaknya langsung meminta sekolah untuk tidak membagikan makanan tersebut kepada siswa. Ia juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kota Manado untuk melakukan peninjauan di sekolah dan fasilitas SPPG. Stevano berjanji akan melakukan pengawasan lebih ketat mulai dari bahan baku, pengolahan makanan, hingga distribusi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Reaksi Publik dan Pemerintah
Insiden ini mendapat perhatian luas dari masyarakat dan pejabat pemerintah. Anggota DPRD Manado, Vanda Pinontoan, menyatakan keprihatinannya dan meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan pengawasan ketat terhadap yayasan yang melaksanakan program MBG. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulawesi Utara, Louis Carl Schramm, juga menyatakan kemarahannya atas kejadian ini dan menekankan perlunya tindakan tegas terhadap pengelola dapur yang lalai.

Investigasi dan Tindakan Lanjutan
Dapur penyedia makanan yang dikelola oleh Yayasan Cahaya Langowan menjadi sorotan utama dalam kasus ini. Yayasan ini merupakan mitra BGN sebagai SPPG dengan titik dapur di Jl. SH Sarundajang, Bengkol. Pihak yayasan telah mengakui kesalahan dan menyatakan permintaan maaf atas kejadian ini. Mereka berjanji akan meningkatkan standar kebersihan dan pengawasan dalam pengolahan makanan.

Dampak dan Evaluasi Program MBG
Program MBG yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah dasar di seluruh Indonesia. Namun, kejadian di Manado ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program, terutama dalam hal pengawasan kualitas makanan. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang diberikan kepada siswa.
Temuan daging ayam busuk dalam program MBG di Manado menjadi peringatan serius bagi semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program ini. Pengawasan yang ketat, transparansi dalam pengelolaan, dan tanggung jawab dari penyedia makanan sangat penting untuk memastikan tujuan mulia program ini tercapai tanpa mengorbankan kesehatan anak-anak.