Manado – Lebih dari tiga ribu siswa di Kota Manado masih mendapatkan bantuan gizi setiap hari melalui program Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Khusus (SPPG) yang berlokasi di Kodim 1309 Manado. Program ini telah berjalan sejak Januari 2025 dan memberikan lebih dari tiga ribu paket makanan bergizi yang disalurkan ke lima sekolah di Kota Manado. Melalui upaya ini, pemerintah berkomitmen memastikan bahwa para siswa mendapatkan asupan makanan bergizi yang memadai untuk menunjang proses belajar mereka.

Latar Belakang dan Tujuan Program
Pada awal Januari 2025, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Khusus (SPPG) di Kota Manado mulai beroperasi dengan tujuan memberikan makanan bergizi bagi siswa-siswa yang membutuhkan. Program ini hadir untuk menjawab kekhawatiran mengenai masalah gizi buruk yang masih menjadi tantangan di beberapa bagian Indonesia, termasuk di Kota Manado. Setiap harinya, lebih dari tiga ribu paket makanan disiapkan dan dibagikan ke lima sekolah yang tersebar di berbagai kecamatan. Lima sekolah yang menjadi target distribusi makanan adalah Taman Kanak-Kanak Bernadeta, SD Katolik 17 Manado, SMP Katolik Hati Kudus, SMP Negeri 4 Manado, dan SMA Negeri 9 Manado. Pembagian ini bertujuan untuk memastikan siswa mendapatkan asupan gizi yang seimbang yang dapat mendukung tumbuh kembang dan konsentrasi mereka selama di sekolah. Selain itu, pemberian makanan bergizi ini juga sebagai langkah preventif untuk mencegah stunting dan masalah gizi lainnya yang dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang para siswa.

Proses Persiapan dan Pengawasan Makanan
Setiap pagi, suasana di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Khusus (SPPG) Kota Manado di Kodim 1309 Manado terlihat sibuk. Petugas dapur bekerja keras mempersiapkan makanan yang akan disalurkan ke lima sekolah tersebut. Makanan yang disiapkan bervariasi setiap harinya dan dirancang dengan memperhatikan kandungan gizi yang seimbang, seperti karbohidrat, protein, dan serat dari sayuran maupun buah-buahan. Dalam satu pekan, selain makanan utama, dua kali dalam seminggu juga diberikan susu kepada para siswa bersamaan dengan paket makanan tersebut. Program ini melibatkan ahli gizi yang berkompeten, seperti Zefanya Rotinsulu, yang memastikan bahwa menu yang disiapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi dasar, tetapi juga variatif dan aman untuk dikonsumsi. Untuk memastikan kualitas makanan yang disalurkan, SPPG bekerja sama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Manado serta Dinas Kesehatan setempat. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa makanan yang disalurkan telah melalui pengawasan mutu yang ketat dan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.

Dampak Positif dan Penerimaan Masyarakat
Program ini telah memberikan dampak yang signifikan bagi para siswa di lima sekolah tersebut. Dengan lebih dari 3.444 siswa yang menerima manfaat, para orang tua dan pihak sekolah menyambut baik kehadiran program ini. Banyak orang tua yang mengungkapkan rasa terima kasih mereka karena bantuan makanan ini meringankan beban mereka, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. Program ini tidak hanya memberikan manfaat dari segi gizi, tetapi juga mendukung konsentrasi belajar siswa di kelas. Salah satu siswa dari SMA Negeri 9 Manado, yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa dirinya merasa lebih bersemangat belajar karena makanan yang diberikan bergizi dan membantu dirinya tetap bertenaga sepanjang hari. Selain itu, beberapa kepala sekolah yang ditemui juga mengatakan bahwa program ini membantu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, di mana siswa tidak lagi merasa lapar atau kelelahan selama mengikuti pelajaran. Terlebih, para guru merasa bahwa kualitas belajar siswa meningkat karena mereka bisa fokus lebih baik tanpa terganggu oleh rasa lapar.

Keberlanjutan dan Harapan ke Depan
Sejak beroperasi pada 6 Januari 2025, SPPG Kota Manado terus berkomitmen untuk mendukung para siswa dengan memberikan makanan bergizi secara rutin. Program ini, yang dijadwalkan sesuai dengan jam masuk sekolah masing-masing, bertujuan untuk memastikan keberlanjutan distribusi makanan tanpa gangguan. Ke depannya, pihak SPPG berharap dapat memperluas cakupan program ini ke lebih banyak sekolah di Manado, terutama bagi sekolah-sekolah yang memiliki angka partisipasi siswa yang tinggi namun terhalang oleh faktor ekonomi. Zefanya Rotinsulu, ahli gizi dari SPPG, menekankan pentingnya pemeriksaan dan pemantauan berkelanjutan terhadap kualitas makanan yang disalurkan, serta penguatan sistem pengawasan agar program ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Dengan adanya program ini, diharapkan masalah gizi buruk dan ketidakmampuan akses makanan sehat di kalangan siswa dapat diminimalkan, memberikan mereka peluang lebih baik untuk meraih prestasi akademik yang lebih tinggi dan masa depan yang lebih cerah.
Program ini menunjukkan contoh konkret bagaimana pemerintah daerah berusaha untuk mengatasi masalah gizi pada anak-anak sekolah. Melalui kerjasama dengan berbagai instansi, serta pengawasan ketat terhadap kualitas makanan yang disalurkan, SPPG Kota Manado berharap dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya untuk meningkatkan kesehatan anak-anak, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.