Manado, Sulawesi Utara – Pasca diterjang banjir besar sejak Jumat (22/3) hingga Sabtu (23/3), ribuan warga di Kota Manado mulai membersihkan rumah dan lingkungan mereka dari material sisa banjir. Di Kelurahan Mahawu, Kecamatan Tuminting, aktivitas pembersihan berlangsung sejak Minggu (24/3) siang, di mana warga dibantu oleh personel TNI dari Kodim 1309/Manado untuk membersihkan lumpur dan sampah yang menumpuk akibat banjir.

Banjir Menerjang, Ribuan Warga Terdampak

Hujan deras yang mengguyur Kota Manado sejak Jumat menyebabkan air Sungai Bailang meluap dan merendam sejumlah pemukiman warga. Di Kelurahan Mahawu Lingkungan Tiga, ketinggian air sempat mencapai 150 cm hingga Minggu dini hari, membuat banyak warga harus mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun, sejak Minggu pagi, air mulai surut, dan warga pun kembali ke rumah mereka untuk melakukan pembersihan.

Bencana banjir kali ini berdampak luas, dengan data yang dihimpun hingga Minggu pagi mencatat sekitar 2.000 jiwa terdampak yang tersebar di 27 kelurahan dan 7 kecamatan di Manado. Selain itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat tertimpa material longsor.

Kesulitan Pembersihan akibat Pemadaman Listrik

Meski air sudah surut, proses pembersihan rumah dan jalanan dari lumpur serta sampah tidaklah mudah. Banyak warga mengaku kesulitan karena akses air bersih terganggu akibat padamnya aliran listrik sejak banjir terjadi. Warga terpaksa mengandalkan peralatan seadanya seperti sekop dan ember untuk membersihkan lumpur yang mengendap di dalam rumah mereka.

Hamzah Malik, salah satu warga terdampak, mengatakan bahwa banjir kali ini sangat parah dan membuatnya harus mengungsi bersama keluarganya.
“Setiap hujan deras, kami sudah waspada karena Sungai Bailang sering meluap. Tapi kali ini air naik sangat cepat dan tinggi, jadi kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang,” ujar Hamzah.

TNI Turun Tangan Membantu Warga

Melihat kondisi warga yang kesulitan, personel TNI dari Kodim 1309/Manado langsung diterjunkan ke lapangan untuk membantu pembersihan sisa material banjir. Komandan Kodim 1309/Manado, Letkol (Arh) Yozip Brozti Dadi, menegaskan bahwa pihaknya akan terus membantu warga hingga kondisi kembali normal.
“Saat ini fokus utama kami adalah membantu warga membersihkan lingkungan mereka, terutama lumpur yang mengendap di rumah-rumah. Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mempercepat pemulihan akses air bersih dan listrik,” kata Letkol Yozip.

Banjir Manado, Ancaman yang Selalu Mengintai

Banjir di kawasan Kelurahan Mahawu dan sekitarnya bukanlah kejadian yang asing bagi warga. Lokasi ini berada di daerah rendah yang dilintasi Sungai Bailang, yang kerap meluap saat curah hujan tinggi. Selain itu, sistem drainase yang kurang optimal turut memperparah kondisi banjir.

Warga berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi masalah ini, termasuk dengan normalisasi sungai dan perbaikan sistem drainase agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan.

Sementara itu, hingga Minggu sore, proses pembersihan masih terus berlangsung. Warga dan aparat TNI bekerja sama untuk mempercepat pemulihan agar kehidupan di kawasan terdampak segera kembali normal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *