Manado, 25 Maret 2025 – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merilis data terbaru terkait bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut. Berdasarkan pendataan terkini, sebanyak enam kota dan kabupaten terdampak bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi sejak Jumat pekan lalu.

Sekretaris BPBD Sulut, Jerry Hamonsina, menyampaikan bahwa enam daerah yang terdampak meliputi Kota Manado, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dari seluruh wilayah terdampak, Kota Manado mengalami dampak banjir paling luas, sementara kejadian tanah longsor juga terjadi di beberapa titik di daerah pegunungan.

Pemerintah Siapkan Langkah Penanganan Pasca Bencana

Pemerintah Provinsi Sulut, melalui BPBD, terus berkoordinasi dengan pemerintah kota dan kabupaten terdampak guna memastikan bantuan dan penanganan pasca-bencana berjalan optimal. Meskipun banjir telah surut di beberapa wilayah, masih terdapat sejumlah warga yang mengungsi akibat rumah mereka yang rusak atau belum dapat ditempati kembali.

“Kami berupaya mempercepat proses penyaluran bantuan serta memastikan kebutuhan dasar para pengungsi terpenuhi. Saat ini, beberapa warga masih bertahan di posko-posko yang telah disiapkan,” ujar Jerry Hamonsina.

BPBD Provinsi Sulut juga membuka posko bantuan bagi instansi pemerintah maupun swasta yang ingin berkontribusi dalam membantu korban terdampak. Bantuan yang terkumpul nantinya akan didistribusikan secara merata ke daerah terdampak, terutama kepada warga yang kehilangan tempat tinggal dan mengalami kerusakan parah akibat bencana.

Data Korban: Ribuan Warga Mengungsi, Dua Korban Jiwa

Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, jumlah warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Manado mencapai 3.837 jiwa. Para pengungsi tersebar di lima titik posko, yang terdiri dari rumah ibadah seperti gereja dan masjid. Sementara itu, tanah longsor yang terjadi di beberapa lokasi di Kota Manado mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

“Korban jiwa hanya tercatat di Manado akibat tanah longsor. Sedangkan di daerah lain tidak ada laporan korban jiwa, namun kerusakan infrastruktur cukup signifikan,” ungkap Jerry Hamonsina.

Kondisi Terkini dan Imbauan Pemerintah

Meskipun banjir mulai surut, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Pemerintah juga meminta warga yang tinggal di daerah rawan longsor agar tetap berhati-hati dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda pergerakan tanah.

Di sisi lain, upaya pembersihan lumpur dan puing-puing akibat banjir serta tanah longsor terus dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan. Bantuan logistik, seperti makanan, selimut, dan obat-obatan, terus disalurkan ke posko-posko pengungsian untuk memastikan kebutuhan dasar para korban terpenuhi.

“Pemerintah daerah akan terus berupaya membantu masyarakat terdampak, baik dalam proses pemulihan maupun rehabilitasi ke depan. Kami juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling membantu dalam menghadapi dampak bencana ini,” tutup Jerry Hamonsina.

Waspada Cuaca Ekstrem

BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Sulut, yang diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Masyarakat diminta untuk selalu mengikuti perkembangan informasi cuaca dan meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi yang tinggal di daerah rawan bencana.

Dengan kondisi ini, pemerintah berharap sinergi antara masyarakat, relawan, dan instansi terkait dapat mempercepat pemulihan pasca-bencana dan mengurangi dampak yang lebih besar di kemudian hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *