Manado, Sulut – Puluhan warga Kelurahan Ketang Baru, yang terdampak banjir, memilih mengungsi secara mandiri ke Gedung Sekolah Dasar (SD) 01 Manado. Sekolah yang terletak tak jauh dari permukiman mereka ini menjadi pilihan karena memiliki lantai dua yang lebih tinggi dan aman dari terjangan banjir.
Belasan Keluarga Bertahan di Lantai Dua SD 01 Manado
Sejak banjir menerjang wilayah Ketang Baru, belasan keluarga korban terdampak mulai berbondong-bondong menuju lantai dua SD 01 Manado. Meskipun gedung sekolah ini juga ikut terdampak banjir di bagian bawahnya, ruangan di lantai atas tetap kering dan dianggap sebagai tempat perlindungan sementara yang lebih aman.
“Kami memilih mengungsi di sini karena rumah sudah tidak bisa ditempati sementara waktu. Air masih tinggi, dan belum ada tempat lain yang bisa dituju,” kata Hadijah Manorek, salah satu warga terdampak.
Listrik Padam, Warga Kesulitan Mengakses Air Bersih
Selain menghadapi dampak langsung dari banjir, warga pengungsi juga mengalami kesulitan karena listrik masih padam. Kondisi ini semakin memperburuk keadaan karena mereka tidak bisa mengakses air bersih untuk keperluan sehari-hari, termasuk membersihkan rumah yang masih terendam lumpur dan genangan air.
“Kami butuh air bersih, karena sekarang untuk mandi atau sekadar mencuci tangan saja susah. Ditambah listrik masih mati, jadi makin sulit,” tambah Hadijah.
Banjir Masih Menggenangi Pemukiman Warga
Hingga saat ini, banjir yang menerjang Ketang Baru belum sepenuhnya surut. Warga masih menunggu bantuan dan evakuasi lebih lanjut dari pihak berwenang. Mereka berharap ada perhatian lebih dari pemerintah dan relawan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama air bersih, makanan, serta penerangan darurat.
Dengan kondisi yang masih belum stabil, warga mengandalkan solidaritas antar sesama pengungsi untuk bertahan di tempat sementara mereka. Beberapa orang bahkan mulai berinisiatif untuk membersihkan lingkungan sekolah agar tetap nyaman digunakan sebagai tempat pengungsian.