Tondano – Danau Tondano, ikon kebanggaan Sulawesi Utara, kembali menjadi pusat perhatian. Selasa (26/2), Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi memimpin langsung aksi bersih-bersih eceng gondok di perairan danau yang terletak di Desa Tonsaru, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa.

Aksi ini dilakukan sebagai upaya mengatasi masifnya pertumbuhan gulma air yang diperkirakan telah menutupi hampir 300 hektare permukaan danau. Dengan melibatkan ratusan prajurit TNI dan warga setempat, serta didukung enam kapal ponton pembersih gulma bantuan Presiden Prabowo Subianto, pembersihan ini menjadi langkah strategis dalam mencegah pendangkalan Danau Tondano.

Operasi Besar-Besaran Demi Danau Tondano

Danau Tondano memiliki peran vital bagi masyarakat sekitar, baik sebagai sumber air, sektor pertanian, perikanan, hingga pariwisata. Namun, ancaman eceng gondok yang terus menyebar tak terkendali membuat pemerintah dan berbagai pihak bergerak cepat.

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Suhardi dalam keterangannya menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya menjaga kelestarian sumber daya alam di Sulawesi Utara.

“Danau Tondano adalah aset kita bersama. Jika tidak segera ditangani, pertumbuhan eceng gondok yang masif akan menyebabkan pendangkalan dan menghambat aktivitas masyarakat, terutama di sektor perikanan dan pertanian,” ujar Mayjen Suhardi di sela kegiatan.

Proses pembersihan ini dilakukan dengan mengerahkan berbagai alat berat, termasuk ekskavator dan kapal ponton pembersih gulma. Warga yang turut serta dalam aksi ini menunjukkan antusiasme tinggi, karena mereka juga merasakan langsung dampak negatif dari penyebaran eceng gondok.

Warga Bersyukur, Ekonomi Terdampak Positif

Lurah Tonsaru, Kenny Lumowa, menyampaikan apresiasi atas kepedulian TNI terhadap kondisi Danau Tondano. Ia menyebut bahwa aksi ini tidak hanya berdampak pada kebersihan dan ekosistem danau, tetapi juga ekonomi warga yang menggantungkan hidup dari sektor perikanan dan wisata.

“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Jika dibiarkan, eceng gondok bisa semakin parah dan merusak ekosistem serta mata pencaharian masyarakat,” kata Kenny.

Selain itu, dengan terbukanya kembali akses air yang sebelumnya tertutup gulma, aktivitas perikanan akan lebih lancar, wisata air lebih menarik, dan saluran irigasi untuk pertanian menjadi lebih terjaga.

Langkah Berkelanjutan untuk Danau Tondano

Pembersihan ini tidak berhenti di sini. Pangdam XIII/Merdeka memastikan bahwa kegiatan ini akan menjadi program berkelanjutan, mengingat pertumbuhan eceng gondok yang cepat. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan berbagai pihak akan terus dilakukan untuk menjaga kelestarian danau.

Ke depan, diharapkan ada inovasi dalam pengelolaan eceng gondok, seperti pemanfaatannya untuk bahan bakar biomassa atau produk ekonomi kreatif lainnya. Dengan langkah-langkah strategis ini, Danau Tondano dapat kembali menjadi danau yang bersih, sehat, dan mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.

Aksi ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Dengan semangat gotong royong, Danau Tondano bisa kembali menjadi kebanggaan Sulawesi Utara yang lestari dan bermanfaat bagi generasi mendatang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *