Manado – Rabu sore menjadi momen bersejarah bagi dunia pendidikan tinggi Indonesia. Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle kabinet pertamanya, dan posisi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menjadi yang pertama diganti. Brian Yuliarto ditunjuk menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro sebagai Mendikti & Saintek di hari ke-122 pemerintahan Prabowo-Gibran.
Reshuffle ini terjadi di tengah gelombang demonstrasi mahasiswa yang berlangsung serentak di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kota Manado, Sulawesi Utara. Para mahasiswa turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi mereka terkait kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah. Di sela-sela aksi, perwakilan mahasiswa di Manado turut memberikan tanggapan mereka terhadap perombakan menteri yang baru saja diumumkan.

Reshuffle Menteri Dikti-Saintek dan Harapan Mahasiswa
Kabar pergantian Menteri Dikti & Saintek langsung mendapat sorotan dari mahasiswa yang sedang melakukan aksi di Manado. M. Taufik Poli, seorang mahasiswa yang terlihat mengenakan kemeja cokelat, menyampaikan harapannya agar menteri baru mampu membawa perubahan positif bagi dunia pendidikan Indonesia.
“Kami berharap Brian Yuliarto sebagai Mendikti & Saintek yang baru dapat membawa angin segar bagi pendidikan tinggi. Kami butuh pemimpin yang peka terhadap kondisi mahasiswa, terutama dalam kebijakan anggaran yang berdampak langsung pada kampus-kampus di daerah,” ujar Taufik saat diwawancarai di sela aksi.
Senada dengan itu, Yonatan, mahasiswa lain yang mengenakan kaos hitam, menegaskan bahwa pendidikan harus tetap menjadi prioritas utama pemerintah.
“Kami memahami bahwa efisiensi anggaran diperlukan, tapi jangan sampai pendidikan menjadi sektor yang paling terdampak. Kampus-kampus di daerah masih membutuhkan banyak dukungan, baik dalam infrastruktur, fasilitas riset, maupun kesejahteraan tenaga pendidik,” tegas Yonatan.

Gelombang Protes Mahasiswa di Tengah Isu Pemangkasan Anggaran
Demonstrasi mahasiswa yang berlangsung di Kota Manado pada Rabu siang merupakan bagian dari aksi serentak yang terjadi di berbagai kota di Indonesia. Isu utama yang mereka angkat adalah efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah saat ini.
Mahasiswa menyoroti bagaimana kebijakan pemangkasan anggaran di berbagai sektor, termasuk pendidikan, dapat berdampak negatif terhadap kualitas akademik dan akses pendidikan yang merata. Menurut mereka, anggaran pendidikan tidak boleh dikorbankan demi kepentingan lain, karena investasi di bidang ini adalah kunci utama dalam mencetak generasi unggul di masa depan.
“Kami ingin memastikan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan sumber daya manusia. Pendidikan tinggi adalah fondasi kemajuan bangsa, dan kami tidak ingin sektor ini mengalami kemunduran akibat kebijakan yang kurang berpihak kepada mahasiswa dan tenaga pendidik,” ujar salah satu orator dalam aksi tersebut.

Arah Baru Kebijakan Pendidikan di Bawah Kepemimpinan Brian Yuliarto
Pergantian Menteri Dikti & Saintek menandai awal dari kemungkinan arah baru dalam kebijakan pendidikan tinggi di Indonesia. Brian Yuliarto, yang sebelumnya dikenal sebagai akademisi dan praktisi teknologi, kini memegang kendali atas masa depan perguruan tinggi di Indonesia.
Banyak pihak menantikan langkah-langkah yang akan diambilnya, terutama dalam menghadapi tantangan seperti efisiensi anggaran, peningkatan kualitas pendidikan, serta pengembangan riset dan inovasi di kampus-kampus.
Di sisi lain, mahasiswa di Manado menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kebijakan pemerintah agar tetap berpihak kepada dunia akademik. Mereka berharap reshuffle ini bukan hanya pergantian nama, tetapi benar-benar membawa perubahan nyata dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia.
“Kami akan terus mengawasi dan mengawal kebijakan yang dikeluarkan. Pendidikan harus tetap menjadi prioritas, bukan justru menjadi korban dari kebijakan efisiensi anggaran,” pungkas Taufik.
Dengan gelombang aspirasi yang terus mengalir dari mahasiswa, kini semua mata tertuju pada Menteri Dikti & Saintek yang baru. Mampukah Brian Yuliarto menjawab harapan mahasiswa dan membawa perubahan yang lebih baik bagi dunia pendidikan Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab.