Manado – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara resmi membuka pendaftaran anggota Polri tahun 2025. Rekrutmen ini mencakup empat jalur, yakni Taruna Akademi Kepolisian (Akpol), Bintara, Tamtama, serta formasi khusus bagi penyandang disabilitas. Pendaftaran dibuka mulai 5 Februari hingga 6 Maret 2025, dengan proses seleksi yang transparan dan berbasis kompetensi.
Yang menarik, tahun ini Polri mencetak sejarah baru dengan membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk bergabung dalam institusi kepolisian. Langkah ini menandai era baru dalam rekrutmen Polri yang semakin inklusif dan terbuka bagi semua lapisan masyarakat.

Rekrutmen Berbasis Inklusivitas dan Kesetaraan
Kepala Bidang Dalpers Biro SDM Polda Sulut, AKBP Eko Akwan, menegaskan bahwa penerimaan tahun ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh masyarakat.
“Polri ingin menciptakan lembaga yang lebih terbuka dan merangkul semua golongan. Dengan adanya formasi khusus bagi penyandang disabilitas, kami berharap bisa menghadirkan inovasi dalam sistem rekrutmen Polri,” ujar AKBP Eko Akwan.
Polri memahami bahwa keberagaman dalam institusi sangat penting untuk mewujudkan pelayanan yang lebih humanis. Dengan menerima penyandang disabilitas, Polri menunjukkan komitmennya dalam memberikan kesempatan yang sama bagi semua warga negara yang ingin mengabdi kepada bangsa dan negara.

Tahapan Pendaftaran dan Seleksi
Masyarakat yang ingin mendaftar harus mengikuti prosedur pendaftaran secara daring melalui situs resmi Polri. Setelah itu, setiap peserta diwajibkan melakukan verifikasi langsung di Polres sesuai domisili masing-masing. Verifikasi ini bertujuan untuk memastikan keabsahan data dan kesiapan calon peserta dalam mengikuti seleksi.
Proses seleksi akan melalui tahapan ketat, termasuk pemeriksaan administrasi, tes kesehatan, tes psikologi, hingga ujian akademik. Selain itu, bagi penyandang disabilitas, akan ada penyesuaian dalam proses seleksi guna memastikan mereka dapat berkompetisi dengan adil sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Antusiasme Masyarakat dan Dampak Positif bagi Polri
Pengumuman rekrutmen ini langsung disambut antusias oleh masyarakat Sulawesi Utara, terutama mereka yang bercita-cita menjadi bagian dari kepolisian. Banyak calon peserta yang mulai mempersiapkan diri, baik dari segi fisik, akademik, maupun mental, untuk menghadapi seleksi ketat yang akan mereka lalui.
Di sisi lain, kebijakan baru terkait penerimaan penyandang disabilitas juga mendapat apresiasi dari berbagai kalangan. Organisasi yang bergerak di bidang hak-hak disabilitas menilai langkah ini sebagai bentuk kemajuan yang signifikan dalam menciptakan inklusivitas di lingkungan institusi negara.
“Ini adalah kebijakan yang sangat progresif. Kami berharap semakin banyak lembaga pemerintah yang membuka peluang serupa bagi penyandang disabilitas,” ujar salah satu aktivis inklusi di Manado.

Menuju Polri yang Lebih Humanis dan Beragam
Dengan adanya formasi khusus ini, Polri tidak hanya menciptakan sejarah baru, tetapi juga mengukuhkan posisinya sebagai institusi yang adaptif terhadap perubahan zaman. Kesempatan bagi penyandang disabilitas menjadi bukti bahwa Polri semakin berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan beragam.
Ke depannya, diharapkan langkah ini menjadi awal dari reformasi lebih luas dalam sistem rekrutmen kepolisian, sehingga semakin banyak masyarakat dari berbagai latar belakang dapat berkontribusi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.
Pendaftaran ini masih akan berlangsung hingga 6 Maret 2025, dan Polda Sulut mengimbau masyarakat untuk segera mendaftar jika memenuhi kualifikasi. Dengan proses yang transparan dan akuntabel, Polri berkomitmen untuk menjaring individu terbaik yang siap mengabdi demi bangsa dan negara.