Manado, Sulawesi Utara – Setelah menempuh perjalanan panjang sejauh 1.800 kilometer selama 125 hari, Andi Muhammad atau yang lebih dikenal dengan nama Daeng Anpes akhirnya tiba di Kota Manado, Selasa (11/2) siang. Kedatangannya disambut dengan meriah oleh warga yang sudah menantikan momen bersejarah ini.
Di sepanjang jalan, masyarakat tampak berkerumun untuk menyaksikan langsung pria asal Makassar yang telah menjadi inspirasi banyak orang ini. Tidak sedikit warga yang rela berdesakan demi berfoto bersama Daeng Anpes, membuat suasana penyambutan semakin ramai dan penuh semangat.

Perjalanan Epik 1.800 Kilometer
Berjalan kaki sejauh 1.800 kilometer dari Makassar hingga Manado bukanlah perjalanan yang mudah. Daeng Anpes memulai langkah pertamanya dari Kota Makassar 125 hari lalu dengan tekad kuat untuk mencetak rekor perjalanan kaki terjauh di Indonesia. Ia mengaku terinspirasi dari para pejalan kaki sebelumnya yang telah menempuh jarak jauh, seperti perjalanan dari Sumatra ke Jakarta serta dari Bali ke Jakarta.
“Ini adalah tantangan yang saya buat sendiri untuk memecahkan rekor berjalan kaki di Indonesia. Saya ingin membuktikan bahwa dengan tekad dan semangat, kita bisa mencapai sesuatu yang luar biasa,” ujar Daeng Anpes kepada awak media di Manado.
Dalam perjalanan ini, Daeng Anpes menghadapi berbagai tantangan, mulai dari cuaca ekstrem, hujan deras, terik matahari, hingga kondisi jalan yang bervariasi. Ia juga harus mengatur pola makan dan istirahat dengan baik agar tetap fit selama perjalanan panjangnya.
“Kadang saya harus berjalan di tengah hujan deras, kadang juga menahan panas terik matahari. Tapi yang paling menantang adalah saat melewati jalanan yang sepi dan tidak ada warung makan atau tempat istirahat. Tapi saya bersyukur bisa sampai di Manado dengan selamat,” tambahnya.

Sambutan Hangat Warga Manado
Euforia warga Manado dalam menyambut Daeng Anpes sangat luar biasa. Sejak kabar kedatangannya tersebar di media sosial, banyak warga yang bersiap menyambutnya di beberapa titik jalur masuk Kota Manado.
Saat akhirnya Daeng Anpes tiba, warga langsung menyemut di sekelilingnya. Mereka mengabadikan momen dengan ponsel, bahkan beberapa di antaranya nekat berdesakan hanya untuk bisa berfoto dan berbincang dengannya.
“Saya salut dengan semangatnya. Tidak semua orang bisa berjalan kaki sejauh ini. Ini bukan hanya soal fisik, tapi juga mental yang sangat kuat,” ujar Rudi, salah satu warga yang ikut menyambut Daeng Anpes.

Titik Akhir di Tugu Zero Point Manado
Meski telah mencapai Kota Manado, perjalanan Daeng Anpes belum sepenuhnya selesai. Ia masih harus menempuh perjalanan terakhir dari Kelurahan Malalayang menuju titik akhirnya di Tugu Zero Point Manado pada Rabu (12/2). Momen ini akan menjadi puncak dari perjalanan panjangnya, sekaligus menandai selesainya ekspedisi berjalan kaki sejauh 1.800 kilometer yang ia lakukan.
Banyak pihak yang mendukung langkahnya, termasuk komunitas olahraga dan masyarakat Manado yang ingin menemani langkah terakhirnya hingga ke Tugu Zero Point. “Saya ingin mengakhiri perjalanan ini dengan penuh semangat, dan saya berterima kasih kepada semua yang telah mendukung saya,” kata Daeng Anpes.
Dengan pencapaian luar biasa ini, Daeng Anpes telah membuktikan bahwa dengan tekad, keberanian, dan semangat pantang menyerah, tidak ada jarak yang terlalu jauh untuk ditempuh. Perjalanannya menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk terus mengejar mimpi dan menaklukkan tantangan, sejauh apapun itu.