Manado – Malam perpisahan Tahun Baru Imlek dari 2575 ke 2576 Kongzili di Kota Manado, Sulawesi Utara, berlangsung dengan penuh kemeriahan. Tidak hanya umat Tridharma, tetapi ribuan warga dari berbagai latar belakang juga turut hadir merayakan momen spesial ini.
Acara yang digelar di kawasan Kampung Cina, tepatnya di depan Klenteng tertua Ban Hin Kiong di Jalan Panjaitan, menjadi magnet bagi masyarakat yang ingin menyaksikan berbagai atraksi budaya khas Imlek. Pertunjukan barongsai yang enerjik dan pesta kembang api yang megah menjadi daya tarik utama yang memukau para pengunjung.

Ribuan Warga Padati Kampung Cina
Sejak sore hari, warga Kota Manado sudah mulai memadati kawasan Kampung Cina, yang dikenal sebagai pusat perayaan Imlek di Sulawesi Utara. Tiga klenteng yang ada di sepanjang Jalan Panjaitan—termasuk Klenteng Ban Hin Kiong—menjadi titik utama keramaian. Suasana penuh warna menghiasi area tersebut, dengan ornamen khas Imlek seperti lampion merah dan dekorasi naga yang megah.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas saat atraksi barongsai dimulai. Warga dari berbagai kalangan, termasuk anak-anak hingga orang tua, terlihat antusias menyaksikan tarian singa yang lincah dan atraktif. Carolina dan Fauziah, dua warga Manado yang turut hadir, mengaku sangat menikmati acara malam perpisahan Tahun Baru Imlek ini.
“Kami datang sejak sore untuk menyaksikan barongsai dan pesta kembang api. Suasananya sangat meriah, banyak warga yang ikut memadati area ini,” ujar Carolina.
Fauziah menambahkan bahwa perayaan ini bukan hanya milik umat Tridharma, tetapi menjadi ajang kebersamaan bagi seluruh masyarakat Manado.
“Setiap tahun saya selalu datang ke sini, karena Imlek di Manado bukan hanya dirayakan oleh etnis Tionghoa, tapi juga menjadi momen kebersamaan bagi semua warga,” katanya.

Atraksi Barongsai dan Pesta Kembang Api Pukau Penonton
Puncak acara malam perpisahan Tahun Baru Imlek ini adalah atraksi barongsai yang dilakukan oleh beberapa kelompok seni budaya. Gerakan lincah dan penuh energi dari para pemain barongsai mendapat tepuk tangan meriah dari penonton.
Selain itu, pesta kembang api yang menghiasi langit Manado menjadi momen paling dinanti. Kilauan warna-warni yang menyala di udara menambah semarak perayaan, menciptakan suasana yang penuh keceriaan. Banyak warga yang mengabadikan momen ini dengan kamera ponsel mereka.
“Kembang apinya luar biasa, setiap tahun selalu ada dan sangat indah,” ujar seorang pengunjung yang sibuk merekam pertunjukan dengan ponselnya.

Keamanan Diperketat, Acara Berjalan Lancar
Perayaan malam perpisahan Tahun Baru Imlek di Manado ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian, TNI, serta ormas adat yang turut menjaga ketertiban.
Kabag Ops Polresta Manado, Kompol Sugeng Wahyudi, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menyiapkan pengamanan ekstra untuk memastikan acara berjalan dengan aman dan tertib.
“Kami menempatkan personel di berbagai titik strategis, baik di sekitar klenteng maupun area publik lainnya. Alhamdulillah, acara berlangsung dengan aman dan kondusif,” ujarnya.
Setelah pertunjukan barongsai dan pesta kembang api berakhir, warga yang hadir membubarkan diri dengan tertib. Tidak ada insiden berarti selama acara berlangsung, sehingga perayaan malam perpisahan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili di Manado dapat dinikmati dengan penuh suka cita.

Imlek di Manado, Simbol Keberagaman dan Toleransi
Perayaan Imlek di Manado selalu menjadi simbol keberagaman dan toleransi antarumat beragama. Kehadiran warga dari berbagai latar belakang menunjukkan bagaimana perbedaan budaya justru menjadi kekuatan dalam menciptakan kebersamaan.
Setiap tahun, perayaan ini tidak hanya menjadi ajang religius bagi umat Tridharma, tetapi juga menjadi bagian dari budaya masyarakat Manado yang selalu terbuka dan harmonis dalam keberagaman.
Dengan semaraknya malam perpisahan Tahun Baru Imlek kali ini, masyarakat Manado kembali membuktikan bahwa persatuan dalam perbedaan adalah kekuatan yang patut dijaga. Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili pun disambut dengan harapan baru untuk tahun yang lebih baik bagi semua.