Untuk menjaga ketahanan pangan di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo, Perum Bulog Divisi Regional Sulut-Gorontalo terus mengintensifkan distribusi Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di pasar tradisional. Salah satu lokasi distribusi yang menjadi fokus adalah Pasar Bersehati, Manado, yang secara rutin menerima penyaluran beras subsidi ini.

Distribusi Rutin ke 74 Kios Pasar Tradisional
Pada Jumat pekan lalu, Kepala Perum Bulog Divre Sulut-Gorontalo, Ermin Tora, langsung memantau pendistribusian beras SPHP di Pasar Bersehati. Dalam keterangannya kepada media, ia menyampaikan bahwa distribusi beras SPHP dilakukan rutin sebanyak empat kali dalam seminggu.
“Kami memastikan bahwa setiap minggunya sebanyak 18.000 sak beras atau sekitar 9.000 ton didistribusikan ke pasar-pasar tradisional. Di Pasar Bersehati sendiri, beras SPHP ini disalurkan ke 74 kios yang tersebar di kawasan pasar,” ujar Ermin.
Langkah ini diambil untuk memastikan stok beras yang cukup di pasar, sehingga kebutuhan masyarakat akan bahan pokok dapat terpenuhi dengan harga yang terjangkau.

Harga Eceran Tertinggi Dipantau Ketat
Selain memastikan distribusi lancar, Perum Bulog juga menekankan pentingnya pengawasan harga di tingkat pedagang. Pihak Bulog meminta agar para pedagang tidak menjual beras SPHP di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, yaitu Rp12.500 per kilogram.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan beras dengan harga yang terjangkau. Oleh karena itu, kami meminta kerja sama dari para pedagang untuk mematuhi aturan HET ini,” tegas Ermin.
Bulog juga bekerja sama dengan pihak terkait untuk mengawasi agar beras subsidi ini tidak disalahgunakan atau dijual di luar jalur resmi.

Upaya Menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga
Distribusi beras SPHP ini merupakan bagian dari langkah strategis Bulog dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo. Dengan permintaan beras yang terus meningkat, terutama di tengah berbagai tantangan ekonomi, keberadaan beras SPHP menjadi solusi penting untuk meringankan beban masyarakat.
“Tujuan utama kami adalah menjaga ketersediaan pangan, khususnya beras, agar tetap terjangkau bagi semua kalangan. Dengan distribusi rutin ini, kami berharap kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi, sekaligus mencegah kenaikan harga yang tidak wajar,” jelas Ermin.

Respon Positif dari Pedagang dan Masyarakat
Kehadiran beras SPHP di Pasar Bersehati mendapatkan respon positif dari pedagang dan masyarakat. Para pedagang menyatakan bahwa program ini membantu menjaga stabilitas harga di pasar, sementara konsumen merasa terbantu dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan beras non-subsidi.
“Saya merasa sangat terbantu dengan adanya beras SPHP ini. Harganya jauh lebih murah dibandingkan beras biasa, dan kualitasnya pun bagus,” ujar Maria, salah satu pembeli di Pasar Bersehati.
Pedagang pun mengapresiasi langkah Bulog yang secara rutin mendistribusikan beras ke kios mereka. “Program ini sangat membantu kami karena pasokan selalu tersedia, dan kami bisa menjual dengan harga yang sesuai untuk masyarakat,” kata Arman, seorang pedagang beras.

Harapan untuk Keberlanjutan Program
Dengan distribusi yang konsisten dan pengawasan yang ketat, Bulog Sulut-Gorontalo berkomitmen untuk terus menjaga ketahanan pangan di wilayah ini. Program distribusi beras SPHP di pasar tradisional diharapkan dapat berlanjut dalam jangka panjang, sehingga masyarakat dapat terus menikmati akses pangan yang terjangkau dan berkualitas.
Melalui kerja sama antara pemerintah, Bulog, dan para pedagang, stabilitas harga dan pasokan beras di Sulawesi Utara dan Gorontalo diharapkan tetap terjaga, menjadikan wilayah ini sebagai salah satu contoh sukses dalam pengelolaan ketahanan pangan nasional.