Manado – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar konferensi pers terkait angka kemiskinan periode September 2024. Dalam acara yang dipimpin oleh Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, diumumkan bahwa angka kemiskinan di Sulut kini berada pada angka 6,70%, turun sebesar 0,55% dibandingkan dengan periode Maret 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah awak media, pemangku kepentingan, serta perwakilan lembaga terkait lainnya.

Data Penurunan Kemiskinan di Sulut

Menurut data resmi yang dirilis BPS Sulut, jumlah penduduk miskin di provinsi ini pada September 2024 tercatat sebanyak 173,30 ribu orang. Angka ini menunjukkan penurunan sebanyak 13,55 ribu orang dibandingkan data Maret 2024.

Penurunan ini juga terjadi di wilayah perkotaan maupun pedesaan:

  1. Perkotaan: Persentase penduduk miskin turun menjadi 4,07%, berkurang 0,68% dibandingkan Maret 2024. Secara jumlah, penduduk miskin di perkotaan berkurang sebanyak 8,43 ribu orang.
  2. Pedesaan: Persentase penduduk miskin di wilayah pedesaan tercatat sebesar 10,14%, turun 0,21% dibandingkan periode sebelumnya.

Faktor Penurunan Angka Kemiskinan

Aidil Adha, Kepala BPS Sulut, dalam keterangannya menyampaikan bahwa berbagai faktor telah mendukung penurunan angka kemiskinan di Sulut. Di antaranya adalah:

  • Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi: Kebangkitan sektor ekonomi, terutama di sektor pariwisata dan perdagangan, memberikan dampak positif terhadap pendapatan masyarakat.
  • Intervensi Program Pemerintah: Program bantuan sosial yang tepat sasaran, seperti subsidi bahan pokok, bantuan langsung tunai (BLT), dan program padat karya, memberikan kontribusi besar dalam mengurangi beban ekonomi keluarga miskin.
  • Keterlibatan Swasta dan Masyarakat: Peran dunia usaha dan masyarakat lokal dalam membuka lapangan pekerjaan juga menjadi salah satu faktor penting dalam menekan angka kemiskinan.

“Penurunan ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta. Namun, kita masih memiliki tantangan untuk terus mendorong angka ini turun lebih jauh,” ungkap Aidil Adha.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Meski angka kemiskinan menunjukkan penurunan, Aidil mengingatkan bahwa masih ada tantangan besar yang harus diatasi untuk memastikan pengentasan kemiskinan secara berkelanjutan. Beberapa tantangan utama yang dihadapi Sulut adalah:

  1. Disparitas Perkotaan dan Pedesaan
    Meskipun angka kemiskinan di pedesaan turun, persentase penduduk miskin pedesaan masih jauh lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih pada pembangunan infrastruktur, akses pendidikan, dan kesehatan di wilayah pedesaan.
  2. Kenaikan Harga Pangan
    Ketergantungan masyarakat terhadap sektor pertanian menjadikan stabilitas harga pangan sebagai faktor krusial dalam pengentasan kemiskinan.
  3. Aksesibilitas Lapangan Kerja
    Meskipun lapangan kerja mulai membaik, masih ada kelompok tertentu yang sulit mendapatkan pekerjaan, seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan penduduk di daerah terpencil.

Optimisme ke Depan

BPS Sulut mengapresiasi langkah pemerintah daerah yang terus berupaya menekan angka kemiskinan melalui berbagai program strategis. “Ke depan, diperlukan pendekatan yang lebih holistik, termasuk perbaikan pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan agar masyarakat dapat mandiri secara ekonomi,” jelas Aidil.

Penurunan angka kemiskinan ini menjadi kabar baik bagi Provinsi Sulawesi Utara. Dengan semangat kolaborasi dan program-program inovatif, diharapkan angka kemiskinan terus turun, sehingga masyarakat dapat menikmati kehidupan yang lebih sejahtera.

Statistik Utama Angka Kemiskinan Sulawesi Utara September 2024

  • Angka kemiskinan total: 6,70%
  • Jumlah penduduk miskin: 173,30 ribu orang
  • Penurunan dibandingkan Maret 2024: 13,55 ribu orang
  • Penduduk miskin di perkotaan: 4,07% (turun 0,68%)
  • Penduduk miskin di pedesaan: 10,14% (turun 0,21%)

Dengan data ini, BPS Sulut berharap semua pihak terus mendukung upaya bersama untuk mewujudkan Sulawesi Utara yang bebas dari kemiskinan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *