Manado – Sebuah langkah monumental dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Utara dengan meluncurkan sebanyak 40 buku bertema pengawasan pemilu. Peluncuran buku ini berlangsung di Hotel Aryaduta Manado pada sebuah acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting di Sulawesi Utara, termasuk Anggota Bawaslu Republik Indonesia Herwyn Malonda dan Ketua Bawaslu Sulut, Ardiles Mewoh.

Karya Akademisi untuk Pemilu Berkualitas

Sebanyak 40 buku yang diluncurkan ini merupakan hasil karya para akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Sulawesi Utara. Buku-buku tersebut memuat beragam topik terkait pengawasan pemilu, mulai dari aspek regulasi hingga strategi pengawasan di lapangan. Ardiles Mewoh, Ketua Bawaslu Sulut, menekankan bahwa penerbitan buku ini adalah bentuk kontribusi nyata akademisi untuk memperkuat penyelenggaraan pemilu yang berintegritas.

“Peluncuran ini bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga menjadi ‘legacy’ bagi penyelenggara pemilu, baik di tingkat lokal maupun nasional, di masa mendatang. Buku-buku ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi publik dan menjadi referensi penting dalam tugas pengawasan pemilu,” ujar Ardiles.

Agenda Strategis yang Dihadiri Tokoh Penting

Acara peluncuran ini dihadiri oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Utara, termasuk Kapolda Sulut Irjen Pol Roycke Langie, Kasdam XIII/Merdeka Brigjen TNI Yustinus Nono Yulianto, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Martin Turnip, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya penguatan pengawasan pemilu di Sulawesi Utara.

Dalam sambutannya, Anggota Bawaslu RI Herwyn Malonda memberikan apresiasi kepada Bawaslu Sulut atas inovasi yang dilakukan melalui penerbitan buku ini. Menurutnya, langkah ini tidak hanya menjadi sumbangsih bagi penyelenggaraan pemilu di Sulut, tetapi juga dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.

Penghargaan “Bawaslu Award 2024” untuk Kinerja Penyelenggara Pemilu

Selain peluncuran buku, Bawaslu Sulut juga memberikan penghargaan kepada jajaran Bawaslu di 15 kabupaten/kota melalui acara bertajuk “Bawaslu Award 2024.” Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja terukur yang telah ditunjukkan dalam tugas-tugas pengawasan pemilu di masing-masing daerah.

Ardiles Mewoh menyampaikan bahwa penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi jajaran Bawaslu kabupaten/kota agar terus meningkatkan profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas. “Penghargaan ini adalah bentuk pengakuan atas kerja keras rekan-rekan di daerah. Kami berharap ini menjadi pemicu untuk terus berinovasi dan berkomitmen dalam menjaga kualitas demokrasi,” jelasnya.

Legacy dan Masa Depan Pengawasan Pemilu di Sulut

Peluncuran 40 buku ini tidak hanya menjadi wujud nyata kolaborasi antara Bawaslu dan akademisi, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam membangun sistem pengawasan pemilu yang lebih baik. Buku-buku ini dirancang untuk menjadi panduan bagi penyelenggara pemilu, masyarakat, hingga pengambil kebijakan dalam memahami dan melaksanakan pengawasan secara lebih efektif.

Bawaslu Sulut berharap karya-karya ini dapat menjadi bahan referensi utama dalam setiap tahap pemilu, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, guna memastikan pemilu berjalan sesuai dengan prinsip demokrasi dan berintegritas.

Kolaborasi Akademisi dan Penyelenggara Pemilu

Para akademisi yang terlibat dalam penyusunan buku ini berasal dari berbagai kampus ternama di Sulawesi Utara, yang mencakup Universitas Sam Ratulangi, Universitas Negeri Manado, Universitas Klabat, dan perguruan tinggi lainnya. Mereka menyumbangkan perspektif ilmiah yang mendalam untuk memperkuat tata kelola pemilu di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.

“Buku-buku ini tidak hanya bermanfaat bagi pengawasan pemilu saat ini, tetapi juga menjadi warisan intelektual yang akan terus relevan di masa depan,” ujar salah satu akademisi yang terlibat dalam penulisan.

Dampak Positif untuk Demokrasi

Dengan peluncuran buku ini, Sulawesi Utara telah menunjukkan peran aktif dalam memperkuat demokrasi di Indonesia. Buku-buku tersebut menjadi simbol kolaborasi antara dunia akademik dan penyelenggara pemilu untuk memastikan pemilu berjalan secara jujur, adil, dan transparan.

Acara ini pun menjadi bukti bahwa inovasi dalam pengawasan pemilu dapat diwujudkan melalui kolaborasi lintas sektor. Sebagai provinsi yang aktif berkontribusi dalam pengembangan demokrasi, Sulawesi Utara telah memberikan contoh inspiratif bagi daerah lain di Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *