Manado – Puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Pelabuhan Manado terjadi pada Minggu pagi, 5 Januari 2025. Diperkirakan sekitar dua ribu penumpang tiba dari berbagai daerah kepulauan, seperti Talaud, Sangihe, Tagulandang Biaro, hingga Ternate. Ribuan penumpang tersebut memadati pelabuhan sejak dini hari, menciptakan suasana ramai dan padat di terminal penumpang.

Gelombang Penumpang Memadati Pelabuhan
Antrean panjang penumpang mulai terlihat sejak pukul 03.00 WITA saat kapal pertama bersandar di Pelabuhan Manado. Hingga pukul 09.00 WITA, tujuh armada kapal telah tiba secara bertahap, membawa penumpang dari wilayah kepulauan untuk kembali ke Manado. Sebagian besar penumpang mengaku harus kembali lebih awal karena pekerjaan atau aktivitas rutin yang sudah dimulai pada Senin, 6 Januari 2025.
“Saya dari Talaud, dan memang sengaja pulang lebih awal karena Senin sudah harus kembali bekerja,” ujar Noven Malintoi, salah satu penumpang yang tiba di Pelabuhan Manado.

Antisipasi oleh Pihak Pelabuhan
Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut Pelabuhan Manado, Marthina Limbong, menyampaikan bahwa pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) telah mengantisipasi puncak arus balik ini dengan menyiapkan tujuh armada kapal.
“Kami sudah memprediksi bahwa puncak arus balik akan terjadi hari ini, jadi kami operasikan tujuh kapal yang tiba secara bergiliran dari pukul 03.00 hingga 09.00 WITA. Dengan begitu, penumpang dapat tiba dengan aman dan tepat waktu,” jelas Marthina.
Dia juga menambahkan bahwa selama libur Nataru, Pelabuhan Manado telah melayani sekitar 43.200 penumpang yang datang dan berangkat. Jumlah ini menunjukkan peningkatan sebesar 16,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tantangan Logistik dan Pengelolaan Arus Balik
Peningkatan jumlah penumpang ini tidak lepas dari tantangan yang dihadapi pihak pelabuhan, terutama dalam hal pengelolaan kedatangan kapal dan kenyamanan penumpang. Meski kondisi pelabuhan terpantau padat, sistem pengelolaan arus penumpang berjalan lancar tanpa kendala berarti.
“Kami terus berupaya memberikan pelayanan terbaik, termasuk memastikan semua kapal beroperasi dengan standar keselamatan yang tinggi. Kami juga menyiagakan petugas untuk membantu penumpang yang membutuhkan informasi atau bantuan selama berada di pelabuhan,” tambah Marthina Limbong.

Dinamika Pergerakan Penumpang Nataru
Libur Nataru 2024/2025 menjadi salah satu periode dengan lonjakan penumpang tertinggi di Pelabuhan Manado. Selain sebagai pintu masuk utama ke wilayah Sulawesi Utara, pelabuhan ini juga menjadi jalur utama penghubung antarwilayah, khususnya bagi masyarakat kepulauan.
Selama masa libur, kapal feri dan kapal penumpang telah beroperasi penuh untuk melayani penumpang yang hendak merayakan libur akhir tahun di kampung halaman masing-masing. Kondisi ini turut memberikan dampak positif bagi sektor transportasi laut, meskipun perlu dilakukan pengelolaan yang lebih baik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di masa mendatang.

Harapan Penumpang dan Pemerintah
Para penumpang berharap fasilitas pelabuhan terus ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan yang lebih baik, terutama saat periode puncak seperti libur Nataru. Selain itu, pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan frekuensi kapal untuk mengurangi potensi penumpukan penumpang di masa mendatang.
“Saya berharap ada lebih banyak kapal yang beroperasi saat libur besar seperti ini. Dengan begitu, kami tidak perlu menunggu lama atau berdesakan saat kembali ke Manado,” ujar Noven Malintoi.
Pihak Pelabuhan Manado memastikan akan terus mengevaluasi operasional layanan selama libur Nataru. Dengan peningkatan jumlah penumpang dari tahun ke tahun, berbagai langkah antisipasi akan terus dilakukan untuk memberikan pengalaman perjalanan yang lebih baik bagi masyarakat.

Catatan Akhir
Puncak arus balik libur Nataru di Pelabuhan Manado menjadi cerminan tingginya mobilitas masyarakat, khususnya dari wilayah kepulauan ke daratan Sulawesi Utara. Dengan manajemen yang baik dan kerja sama berbagai pihak, Pelabuhan Manado mampu melayani ribuan penumpang yang datang dan berangkat dengan aman.
Momentum ini juga menjadi evaluasi penting bagi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan infrastruktur pelabuhan, armada kapal, serta pelayanan kepada masyarakat. Sebagai gerbang utama wilayah kepulauan, Pelabuhan Manado memegang peran strategis dalam mendukung mobilitas dan perekonomian regional.