Momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak hanya menjadi perayaan penuh sukacita bagi umat Kristiani, tetapi juga membawa berkah ekonomi bagi petani bunga. Penjualan bunga segar untuk ziarah makam, dekorasi rumah, hingga acara keagamaan meningkat tajam pada momen ini. Di Sulawesi Utara, khususnya di Kota Tomohon dan Manado, geliat perdagangan bunga segar kian terasa, menjadikan akhir tahun sebagai waktu yang dinantikan oleh para petani dan pedagang bunga.

Tomohon, Kota Bunga yang Selalu Sibuk
Sebagai sentra produksi bunga di Sulawesi Utara, Tomohon dikenal dengan julukan “Kota Bunga”. Keindahan berbagai jenis bunga yang dihasilkan di wilayah ini sudah terkenal hingga ke tingkat nasional dan internasional, terutama melalui ajang Tomohon International Flower Festival (TIFF) yang digelar setiap bulan Agustus.
Namun, selain TIFF, akhir tahun juga menjadi momen penting bagi petani bunga di Tomohon. Permintaan bunga segar meningkat drastis seiring tradisi masyarakat untuk berziarah ke makam keluarga dan mempercantik rumah saat Natal. Beberapa jenis bunga yang menjadi favorit di antaranya adalah bunga aster, krisan, mawar, dan lily.

Pasar Pandu Manado: Pusat Penjualan Bunga Segar
Di Kota Manado, Pasar Pandu menjadi salah satu titik utama penjualan bunga segar. Di sinilah Acha Rumondor, seorang petani milenial, memanfaatkan momen Nataru untuk menjual hasil panennya. Setiap tahun, Acha berhasil menjual hingga 1.500 pack bunga segar yang terdiri dari berbagai jenis.
“Bulan Desember selalu menjadi waktu yang sibuk. Permintaan bunga meningkat, dan kami harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ujar Acha, yang telah menekuni usaha budidaya bunga sejak lima tahun terakhir.
Selain bunga potong, Acha juga menjual bunga siap budidaya, yang diminati oleh pelanggan yang ingin mempercantik taman rumah mereka. Menurutnya, bunga krisan dan aster menjadi dua jenis yang paling laris karena warna-warnanya yang cerah dan daya tahan yang cukup lama.

Beragam Jenis Bunga untuk Segala Kebutuhan
Para pedagang di Pasar Pandu dan Tomohon menawarkan berbagai pilihan bunga yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan. Berikut beberapa jenis bunga yang banyak dijual selama momen Nataru:
- Bunga Aster
Bunga ini menjadi pilihan utama untuk dekorasi rumah karena warnanya yang lembut dan menenangkan. - Bunga Krisan
Krisan sering digunakan untuk ziarah makam dan acara keagamaan karena maknanya yang melambangkan cinta dan penghormatan. - Bunga Mawar
Mawar merah dan putih menjadi favorit untuk hiasan altar dan dekorasi Natal. - Bunga Lily
Lily melambangkan kesucian, sehingga banyak digunakan untuk menghias gereja selama ibadah Natal.

Rezeki Akhir Tahun untuk Petani dan Pedagang
Akhir tahun membawa kebahagiaan tersendiri bagi para petani dan pedagang bunga. Acha mengaku bahwa penjualan selama Desember bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan bulan-bulan biasa. Keberhasilan ini tentu tidak terlepas dari kerja keras para petani yang menjaga kualitas bunga sejak proses budidaya hingga panen.
“Ini momen rezeki bagi kami. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tapi juga untuk mengembangkan usaha di tahun berikutnya,” tutur Acha dengan senyuman.

Harapan ke Depan: Dukungan bagi Petani Bunga
Meski potensi ekonomi bunga sangat besar, para petani berharap dukungan lebih dari pemerintah daerah, terutama dalam hal akses pasar dan pengembangan teknologi budidaya. Selain itu, promosi kawasan Tomohon sebagai pusat bunga di Indonesia juga perlu ditingkatkan agar semakin menarik minat wisatawan dan investor.
Momentum Nataru adalah bukti bahwa bunga bukan hanya soal estetika, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang. Dari petani hingga pedagang, mereka semua bersyukur bisa ikut merasakan berkah akhir tahun. Dengan semangat kerja keras dan optimisme, para petani bunga Sulawesi Utara siap menyambut tahun baru dengan harapan yang lebih cerah.