Bitung – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Bitung menggelar aksi unjuk rasa yang cukup menyita perhatian pada pagi hari ini, Jumat (20/12/2024). Aksi ini dilakukan di depan Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kota Bitung sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan.

Dengan mengenakan seragam dinas lengkap, para ASN berkumpul di depan pintu kantor BKAD sambil membawa karangan bunga. Karangan bunga tersebut diletakkan di depan pintu kantor sebagai simbol “duka cita” terhadap sikap pemerintah yang dinilai tidak memperhatikan nasib mereka.

Protes Menuntut Hak

Aksi ini digelar sebagai respons atas hak-hak ASN yang belum terpenuhi, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Para ASN, yang mayoritas akan merayakan momen besar keagamaan ini, mengaku kecewa karena tunjangan dan hak-hak lainnya hingga kini belum juga dibayarkan oleh pemerintah daerah.

Koordinator lapangan aksi, Evie Hellena Kambey, menyampaikan bahwa tuntutan utama para ASN adalah pencairan hak yang seharusnya menjadi bagian dari kesejahteraan mereka.

“Kami hanya meminta pemerintah segera membayar hak-hak kami. Ini adalah kebutuhan dasar, apalagi mendekati Natal dan Tahun Baru. Kami punya keluarga yang harus kami cukupi kebutuhannya, tapi hingga kini pemerintah belum menunjukkan itikad baik,” tegas Evie dalam orasinya.

Tanda Duka Cita dan Simbol Protes

Karangan bunga yang diletakkan di depan pintu kantor BKAD menjadi sorotan dalam aksi ini. Para ASN sengaja menggunakan simbol tersebut sebagai bentuk kekecewaan mendalam terhadap pemerintah. Beberapa tulisan di karangan bunga tersebut berbunyi, “Turut Berduka Cita atas Nasib ASN Bitung” dan “Hak Kami adalah Kewajiban Pemerintah.”

Meski aksi berlangsung dengan damai, suasana haru dan emosional terasa di antara para ASN yang hadir. Beberapa di antaranya mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi akibat keterlambatan pembayaran tunjangan.

Tidak Ada Respons dari Pejabat BKAD

Hingga aksi berakhir, tidak ada satu pun pejabat dari Kantor Badan Keuangan dan Aset Daerah yang keluar untuk menemui massa. Hal ini semakin memantik kekecewaan para ASN.

“Kami berharap ada yang mau mendengar aspirasi kami, tapi ternyata tidak ada respons sama sekali. Ini menunjukkan betapa pemerintah daerah tidak peduli terhadap rakyat kecil, termasuk kami ASN yang sudah bekerja keras melayani masyarakat,” ujar salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.

Langkah Lanjutan: Melapor ke Kejaksaan

Setelah menggelar aksi di depan Kantor BKAD, para ASN melanjutkan perjalanan menuju Kantor Kejaksaan Negeri Bitung. Di sana, mereka menyerahkan laporan resmi terkait dugaan penyalagunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bitung.

Menurut Evie, laporan ini disertai bukti-bukti yang mereka miliki terkait dugaan adanya penyimpangan dalam pengelolaan keuangan daerah. Para ASN berharap aparat penegak hukum dapat segera menyelidiki kasus ini dan memastikan bahwa hak mereka dapat terpenuhi sesuai aturan yang berlaku.

Natal dan Tahun Baru di Tengah Ketidakpastian

Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru, para ASN yang terlibat aksi hanya berharap pemerintah segera merespons tuntutan mereka. Banyak dari mereka mengungkapkan bahwa keterlambatan pembayaran ini tidak hanya berdampak pada keuangan pribadi, tetapi juga semangat mereka dalam menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.

“Kami hanya ingin pemerintah peka terhadap kebutuhan kami. Ini bukan hanya soal uang, tapi juga soal keadilan dan penghargaan terhadap kerja keras kami,” pungkas Evie sebelum massa membubarkan diri dengan tertib.

Aksi ini menjadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk lebih peduli terhadap kesejahteraan para pegawai yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pemerintah Kota Bitung terkait tuntutan para ASN.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *