Menjelang perayaan Hari Natal yang tinggal satu minggu lagi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut) menegaskan kepada pihak Pertamina SulutGo untuk segera mengambil langkah cepat dan strategis guna memastikan pendistribusian gas elpiji (LPG) dan bahan bakar minyak (BBM) berjalan lancar. Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara DPRD Sulut dan Pertamina SulutGo yang berlangsung di Kantor DPRD Sulut, Selasa (18/12).

Sorotan Kelangkaan LPG dan BBM
Wakil Ketua DPRD Sulut, Michaela Elsiana Paruntu, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kelangkaan gas elpiji 3 kilogram yang terjadi selama lebih dari seminggu terakhir. Bahkan, di sejumlah wilayah, harga gas elpiji melonjak tajam karena ulah oknum yang menaikkan harga secara sepihak tanpa sepengetahuan Pertamina. Situasi ini dinilai berpotensi mengganggu persiapan Natal masyarakat Sulut yang sangat bergantung pada pasokan energi tersebut.
“Dari hasil RDP ini, kami mendesak Pertamina SulutGo untuk segera menstabilkan distribusi LPG dan BBM. Tidak boleh ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan bahan bakar, apalagi dengan harga yang tidak wajar,” tegas Michaela Elsiana Paruntu.
Lebih lanjut, Michaela menyampaikan bahwa DPRD Sulut bersama Pertamina akan segera melakukan inspeksi lapangan ke sejumlah agen LPG dan SPBU. Langkah ini bertujuan untuk memantau langsung kondisi pendistribusian sekaligus memastikan tidak ada praktik penimbunan atau tindakan mafia yang memperburuk situasi.
“Ini adalah upaya preventif agar kelangkaan tidak semakin parah, sekaligus memastikan distribusi berjalan adil. Kami tidak akan mentolerir adanya mafia BBM maupun gas elpiji,” tambahnya.

Tindakan Pertamina SulutGo
Sales Area Manager Pertamina SulutGo, Angga Y. Putra, yang turut hadir dalam RDP tersebut, memastikan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi kelangkaan. Salah satunya adalah menambah pasokan gas elpiji 3 kilogram dan BBM di wilayah Sulut, terutama di daerah yang terdampak langsung.
“Kami telah meningkatkan pengiriman LPG bersubsidi sebanyak 10 persen dari kuota normal untuk memastikan ketersediaan di lapangan. Selain itu, kami juga memperketat pengawasan distribusi untuk mencegah adanya penimbunan,” ujar Angga.
Ia juga menjelaskan bahwa Pertamina akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengawasi distribusi dan menindak tegas pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan situasi untuk keuntungan pribadi.

Keluhan Masyarakat dan Fakta di Lapangan
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram mulai dirasakan masyarakat Sulut sejak awal Desember. Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas subsidi tersebut di agen resmi maupun pengecer. Tidak hanya itu, beberapa pengecer bahkan menaikkan harga hingga mencapai Rp35.000 per tabung, jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Situasi serupa juga terjadi pada distribusi BBM, terutama jenis Pertalite dan Solar, yang kerap habis di sejumlah SPBU. Kelangkaan ini dikhawatirkan akan berdampak pada aktivitas ekonomi masyarakat, terutama pelaku usaha kecil dan menengah yang sangat bergantung pada bahan bakar tersebut.
Rencana Inspeksi dan Pengawasan
DPRD Sulut bersama Pertamina SulutGo berencana turun langsung ke lapangan dalam waktu dekat untuk memastikan pendistribusian LPG dan BBM berjalan lancar. Inspeksi ini akan difokuskan pada agen-agen LPG dan SPBU di wilayah yang dilaporkan mengalami kelangkaan.
“Kami akan pastikan bahwa masyarakat tidak kesulitan mendapatkan bahan bakar, apalagi di momen penting seperti Natal. Kami juga akan meminta laporan dari setiap agen dan SPBU untuk memastikan distribusi sesuai dengan aturan,” tegas Michaela.

Harapan untuk Natal yang Damai
Dengan adanya langkah konkret dari DPRD Sulut dan Pertamina, diharapkan kelangkaan gas elpiji dan BBM dapat segera teratasi. Michaela Elsiana Paruntu menutup pernyataannya dengan berharap masyarakat Sulut dapat merayakan Natal dengan damai tanpa terbebani oleh kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok energi.
“Kami di DPRD akan terus mengawal masalah ini hingga selesai. Natal adalah momen sukacita, dan kami ingin memastikan masyarakat Sulut dapat merayakannya dengan tenang,” pungkas Michaela.
Pihak Pertamina SulutGo juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menemukan adanya penyalahgunaan distribusi atau kenaikan harga yang tidak wajar, sebagai bagian dari upaya bersama menjaga kestabilan pasokan energi di Sulawesi Utara.