radiodigitalmanado.co.id — Tiga pendaki asal Manado, yaitu Kaisar Lengkong, Abigayle Raintung, dan Giovani Lotulong, berhasil diselamatkan setelah sempat dilaporkan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Mahawu, Sulawesi Utara. Peristiwa ini bermula ketika ketiga pendaki tersebut tak kunjung kembali setelah melakukan perjalanan menuju puncak gunung, yang berada di wilayah Kabupaten Minahasa.
Mendengar insiden tersebut, salah satu orang tua dari pendaki langsung melaporkan kejadian ini ke kantor SAR Manado, meminta bantuan agar putra-putrinya segera ditemukan. Laporan ini langsung direspon cepat oleh Tim SAR Manado. Kakansar Kelas A Manado, George L. Mercy Randang, SIP, MAP, menyampaikan bahwa tim rescue segera diberangkatkan ke lokasi begitu mendapat laporan. Pencarian dilakukan dengan fokus tinggi untuk segera menemukan ketiga pendaki.

Dalam upaya penyelamatan, tim SAR menghadapi medan yang cukup sulit dengan jarak pandang terbatas, terutama karena gelapnya malam dan kondisi cuaca yang kurang bersahabat. Pencarian berlangsung intensif hingga malam hari, dan pada pukul 11.00 malam, tim SAR akhirnya berhasil menemukan ketiganya sekitar 200 meter dari lokasi terakhir yang diperkirakan sebagai titik terakhir keberadaan mereka.
Tim SAR langsung mengevakuasi ketiga pendaki tersebut ke Puskesmas Silian untuk menjalani pemeriksaan kesehatan. Dari pemeriksaan awal, ketiga pendaki dalam kondisi stabil meski kelelahan setelah berada di alam bebas dalam waktu yang cukup lama. Setelah itu, mereka diserahkan kembali kepada keluarga masing-masing yang menanti dengan penuh kecemasan.

Kakansar Manado, George L. Mercy Randang, SIP, MAP, memberikan apresiasi kepada tim rescue yang telah bekerja keras di lapangan dan menyampaikan pesan penting kepada masyarakat, khususnya bagi para pendaki dan pencinta alam. “Kami mengimbau agar para pendaki lebih berhati-hati, terutama dalam mempersiapkan pendakian. Hal-hal yang penting dipersiapkan adalah logistik, kekuatan fisik, kesiapan mental, serta penguasaan medan. Pendakian di alam terbuka memiliki risiko yang cukup tinggi, sehingga persiapan matang adalah kunci untuk keselamatan,” tegasnya.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh masyarakat, terutama mereka yang memiliki hobi mendaki gunung dan menjelajah alam. Pihak SAR mengingatkan agar para pendaki selalu memberi tahu rencana perjalanan mereka kepada pihak terkait serta membawa peralatan keselamatan yang memadai. Penggunaan pemandu lokal juga sangat disarankan untuk meminimalkan risiko tersesat atau menghadapi kondisi berbahaya di alam liar.

Kisah penyelamatan ketiga pendaki ini menjadi bukti betapa kesiagaan Tim SAR dalam menghadapi situasi darurat sangatlah penting. Respon cepat dari tim penyelamat dan kolaborasi yang solid antaranggota menjadi penentu keselamatan nyawa ketiga pendaki ini. Masyarakat yang menyaksikan langsung proses evakuasi juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kesigapan tim SAR yang telah bekerja tanpa lelah demi keselamatan sesama warga.
Kejadian ini menambah daftar kasus serupa yang terjadi di daerah pegunungan di Sulawesi Utara. Melalui upaya penyelamatan yang sukses ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya keselamatan serta persiapan yang matang saat melakukan aktivitas di alam bebas.