Jakarta – PT Pegadaian (Persero) kembali menyelenggarakan kompetisi inovasi sosial yang ditujukan bagi mahasiswa Indonesia melalui ajang The Gade Sociopreneurship Challenge (TGSC) 2024. Kompetisi ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mempresentasikan ide-ide bisnis kreatif yang tidak hanya menjawab tantangan sosial, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong kewirausahaan berkelanjutan di Tanah Air.
TGSC sendiri merupakan sebuah kompetisi ide dan inkubasi kewirausahaan sosial yang diinisiasi oleh PT Pegadaian bekerja sama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI). Tujuannya adalah untuk menginkubasi para pemuda dalam menciptakan dampak sosial positif melalui wirausaha yang inovatif. Kompetisi ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menciptakan model bisnis yang berorientasi pada solusi permasalahan sosial, sekaligus memberdayakan masyarakat secara berkelanjutan.

Cut Etika Ananda, perwakilan dari bidang Pengembangan Kewirausahaan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat DPP IAEI, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran sosial di kalangan pemuda. “Kami ingin para pemuda melihat masalah sosial sebagai peluang. Dengan inovasi model bisnis yang mereka buat, diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Melalui ajang ini, mahasiswa didorong untuk menjadi youth sociopreneur, yaitu wirausaha muda yang tidak hanya fokus pada keuntungan bisnis, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial dan lingkungan di sekitar mereka. Mereka diharapkan mampu menciptakan usaha yang memberi manfaat bagi masyarakat luas, sekaligus membangun ekosistem kewirausahaan yang inklusif dan berkelanjutan.
Rinaldy, Deputi Bisnis PT Pegadaian Area Manado, mengungkapkan pentingnya peran kompetisi ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sosial di Indonesia. “Kami berharap melalui TGSC, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam perekonomian sosial. Dengan menciptakan ide bisnis yang inovatif, mereka tidak hanya mengembangkan diri secara profesional, tetapi juga berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan sosial yang ada di masyarakat,” jelas Rinaldy.

Rektor IAIN Manado, Prof Ahmad Rajafi, yang turut hadir dalam acara pembukaan, menekankan pentingnya literasi keuangan bagi mahasiswa. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di kalangan mahasiswa, sehingga mereka memiliki pemahaman yang baik tentang transaksi di sektor keuangan. Kompetisi ini bukan hanya tentang ide bisnis, tetapi juga tentang bagaimana ide tersebut bisa diwujudkan dengan memanfaatkan fasilitas keuangan yang ada,” ungkapnya.
Dengan adanya The Gade Sociopreneurship Challenge 2024, Pegadaian dan IAEI berharap dapat melahirkan wirausaha sosial muda yang mampu membawa perubahan positif bagi masyarakat. Kompetisi ini sekaligus menjadi bukti komitmen Pegadaian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan sosial yang inklusif di Indonesia.