radiodigitalmanado.co.id – Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado menggelar pelatihan teknis pertolongan di permukaan air yang berlangsung di Balai Diklat Keagamaan Manado. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kesiapan potensi SAR dalam mendukung operasi pencarian dan pertolongan di Kota Manado dan sekitarnya.
Mengusung tema “Melalui Pelatihan Teknis Pertolongan di Permukaan Air bagi Potensi SAR, Akan Meningkatkan Potensi SAR yang Terlatih dan Siap Mendukung BASARNAS dalam Pelaksanaan Operasi SAR di Kota Manado dan Sekitarnya”, kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta dari berbagai instansi, termasuk TNI, Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perhubungan kabupaten dan kota, serta unsur potensi SAR lainnya.

Pelatihan dibuka secara resmi oleh Marsma TNI Tarjoni, Direktur Bina Tenaga Basarnas. Dalam sambutannya, Marsma TNI Tarjoni menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia yang tergabung dalam potensi SAR. “Kemampuan teknis yang baik sangat diperlukan dalam penanganan situasi darurat di wilayah perairan. Dengan pelatihan ini, diharapkan para peserta akan lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan dan situasi yang mungkin terjadi di lapangan,” ujar Tarjoni.
Selain itu, George Mercy Randang, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manado, menyampaikan apresiasinya terhadap antusiasme peserta dalam mengikuti pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya Basarnas untuk terus memperkuat potensi SAR di wilayah Manado dan sekitarnya. “Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap seluruh peserta dapat meningkatkan kemampuan mereka dan mampu berkontribusi secara maksimal dalam operasi SAR ke depannya,” ungkap Randang.

Pelatihan teknis pertolongan di permukaan air ini akan berlangsung selama tujuh hari, dimulai pada 7 Oktober hingga 13 Oktober 2024. Para peserta akan dibekali dengan berbagai keterampilan teknis yang meliputi penyelamatan di permukaan air, evakuasi korban, penggunaan peralatan SAR air, serta strategi dalam menghadapi situasi darurat di wilayah perairan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan para peserta untuk menghadapi kondisi darurat, khususnya di wilayah perairan yang menjadi bagian penting dari operasi SAR di Indonesia. Pelatihan ini juga menjadi langkah strategis dalam memperkuat sinergi antar instansi dalam menangani bencana dan kecelakaan di perairan.

Dengan adanya pelatihan ini, Basarnas semakin optimis dalam menghadapi tantangan ke depan, terutama dalam hal kesiapsiagaan dan kemampuan tim SAR di lapangan.