radiodigitalmanado.co.id – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) didampingi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Utara melakukan kunjungan ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Kedatangan mereka bertujuan untuk mengajak mahasiswa berperan aktif dalam mengawasi program siaran televisi dan radio selama masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024.
Kegiatan tersebut dikemas dalam bentuk talkshow bertajuk “Pilkada 2024 dalam Spektrum Penyiaran” yang berlangsung di Aula FISIP Unsrat. Koordinator Bidang Isi Siaran KPI, Tulus Santoso, menyampaikan pentingnya partisipasi masyarakat, khususnya mahasiswa, dalam membantu KPI menjalankan tugas pengawasan terhadap isi siaran yang ditayangkan selama Pilkada berlangsung.

Ajakan Partisipasi Aktif dalam Pengawasan Siaran
Dalam kesempatan tersebut, Tulus Santoso menekankan bahwa peran aktif masyarakat, termasuk mahasiswa, sangat dibutuhkan untuk menjaga kualitas siaran selama masa Pilkada. “Masyarakat, jika menemukan adanya pelanggaran dalam siaran televisi maupun radio, dapat segera melaporkan kepada KPI sehingga lembaga penyiaran tersebut dapat ditindak sesuai dengan Undang-Undang Penyiaran jika terbukti melanggar,” ujar Tulus.
Menurut Tulus, pelanggaran siaran dapat berupa bias dalam pemberitaan, penyiaran yang tidak objektif, hingga keberpihakan media terhadap salah satu pasangan calon (paslon) yang dapat merugikan calon lain atau mempengaruhi opini publik secara tidak sehat. Pengawasan yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat diharapkan mampu meminimalisir terjadinya pelanggaran ini.
Selain itu, Tulus Santoso menggarisbawahi pentingnya menjaga agar Pilkada di Sulawesi Utara berlangsung dengan berkualitas. “Kami berharap melalui pengawasan siaran, masyarakat bisa mendapatkan informasi yang berimbang mengenai setiap pasangan calon, baik informasi yang bersifat positif maupun negatif. Dengan demikian, publik dapat membuat keputusan politik secara objektif berdasarkan informasi yang akurat dan terpercaya,” lanjutnya.

Talkshow ini diharapkan dapat membuka wawasan para mahasiswa mengenai peran penting mereka dalam proses demokrasi, khususnya dalam konteks pengawasan media. Para peserta talkshow juga diajak untuk lebih kritis dalam menilai program siaran yang mereka saksikan, terutama terkait konten yang disiarkan selama masa Pilkada.
Melalui kegiatan seperti ini, KPI berupaya untuk menggandeng generasi muda, khususnya mahasiswa, sebagai bagian dari pengawasan masyarakat terhadap media penyiaran. Diharapkan mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam memastikan bahwa media massa menjalankan fungsinya dengan baik sebagai penyedia informasi yang netral dan tidak memihak.
Dengan terlibatnya mahasiswa dalam pengawasan, diharapkan proses Pilkada di Sulawesi Utara dapat berjalan dengan lebih transparan dan adil, serta menghasilkan pemimpin yang dipilih berdasarkan informasi yang obyektif dan berimbang.
Tulus Santoso juga menyatakan komitmen KPI untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait hak-hak mereka dalam mendapatkan siaran yang berkualitas, khususnya di masa-masa penting seperti Pilkada ini.
Ini adalah salah satu langkah strategis KPI dalam memastikan bahwa demokrasi di Indonesia tetap berjalan dengan sehat dan masyarakat mendapatkan hak mereka untuk memilih secara bijaksana melalui informasi yang jujur dan transparan.