radiodigitalmanado.co.id – Puluhan relawan dari berbagai komunitas pencinta alam dan siswa sekolah menengah atas di Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, berkolaborasi untuk melakukan aksi bersih-bersih sampah di Sungai Ongkak, Kelurahan Mongkonai, Kecamatan Kotamobagu Barat. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WCD), sebuah gerakan sosial global tahunan yang bertujuan mengajak masyarakat untuk membersihkan lingkungan dan menjaga kebersihan bumi.

Aksi bersih-bersih sampah ini dilaksanakan dengan penuh semangat oleh para relawan. Dengan bermodalkan kantong sampah, mereka bekerja keras memungut limbah plastik yang selama ini dibuang sembarangan oleh warga ke aliran sungai. Kegiatan ini tidak hanya diikuti oleh komunitas pencinta alam, tetapi juga melibatkan siswa-siswi dari beberapa sekolah di Kotamobagu, serta petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Kotamobagu.

Sejak pagi hari, para relawan mulai berkumpul di lokasi untuk memulai aksi bersih-bersih. Mereka terlihat antusias memungut sampah plastik dari sungai, memilahnya, dan memasukkannya ke dalam kantong sampah yang telah disediakan. Sampah-sampah ini kemudian dikumpulkan dan diangkut menuju Tempat Pemungutan Akhir (TPA) yang telah disiapkan oleh DLH Kotamobagu.

Meskipun hanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, hasil aksi ini sangat signifikan. Para relawan berhasil mengumpulkan puluhan ton sampah plastik yang selama ini mencemari aliran sungai. Hal ini menunjukkan betapa parahnya perilaku membuang sampah sembarangan di lingkungan masyarakat, terutama di daerah aliran sungai.

World Cleanup Day atau WCD merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Aksi sosial ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah kegiatan tahunan, tetapi juga mampu menumbuhkan perilaku hidup bersih yang berkelanjutan di masyarakat. Refli Mokoginta, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Kotamobagu, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan seperti ini akan semakin memperkuat kerja sama lintas sektoral dalam mengurangi jumlah sampah, terutama sampah plastik yang berdampak buruk bagi lingkungan.

“Kami berharap kegiatan bersih-bersih seperti ini tidak hanya menjadi event tahunan, tetapi juga menjadi budaya di masyarakat. Penting bagi kita semua untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan bebas dari sampah, terutama sampah plastik yang membutuhkan waktu lama untuk terurai,” ujar Refli.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah. Salah satu fokus utama dalam upaya ini adalah pengurangan sampah plastik, yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama pencemaran lingkungan, khususnya di sungai-sungai.

Aksi bersih-bersih ini tidak hanya membawa dampak langsung dalam membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi media edukasi bagi masyarakat setempat. Dengan adanya keterlibatan siswa-siswi dalam kegiatan ini, diharapkan generasi muda bisa lebih peka terhadap isu-isu lingkungan dan mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian alam di masa depan.

World Cleanup Day sendiri adalah gerakan sosial yang dimulai pada tahun 2008 di Estonia. Kini, gerakan tersebut telah berkembang menjadi sebuah aksi global yang melibatkan jutaan orang di lebih dari 180 negara. Aksi ini bertujuan untuk membersihkan dunia dari sampah, sekaligus mengajak masyarakat untuk lebih peduli dan bertindak nyata dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Dengan semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh para relawan dan dukungan dari pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup, aksi ini diharapkan menjadi titik awal perubahan pola pikir masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan. Sungai Ongkak, yang menjadi lokasi aksi, diharapkan dapat kembali bersih dan bebas dari sampah, sehingga bisa memberikan manfaat yang lebih baik bagi ekosistem serta masyarakat sekitar.

World Cleanup Day di Kotamobagu telah membuktikan bahwa kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat bisa memberikan dampak besar bagi lingkungan. Semoga langkah ini menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk turut serta dalam gerakan menjaga kebersihan dan kelestarian alam, demi masa depan yang lebih baik dan bebas dari ancaman sampah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *