radiodigitalmanado.co.id – Lansia merupakan kelompok masyarakat yang sering kali menghadapi berbagai tantangan terkait kesehatan mental, termasuk stres. Penelitian menunjukkan bahwa warga lanjut usia memiliki ketahanan yang lebih rendah terhadap tekanan stres, menjadikan mereka rentan terhadap kondisi mental yang menurun. Stres yang berlebihan dapat berdampak buruk pada kualitas hidup mereka, mempengaruhi kesejahteraan mental dan fisik secara keseluruhan.

Dalam rangka merespons kondisi ini, sekelompok mahasiswa dari Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) Pax Mentis Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, berinisiatif untuk menerapkan terapi suara atau audio terapi kepada para lansia di Panti Werda Damai, Ranomuut. Program yang telah berlangsung selama empat bulan ini bertujuan untuk membantu para lansia mengatasi tingkat stres yang tinggi melalui pendekatan non-invasif dan berbasis relaksasi.

Ketua tim PKM-PM Pax Mentis Unsrat Manado, Clifford Kindangen, menjelaskan bahwa sebelum terapi dimulai, tim melakukan penilaian terhadap tingkat stres para lansia di panti tersebut menggunakan alat ukur Satisfaction With Life Scale (SWL). “Sebelum kami memulai terapi, hasil penilaian menunjukkan skor rata-rata sebesar 13 poin dari maksimal 35 poin, yang mengindikasikan tingkat kualitas hidup dan pikiran yang rendah,” ungkap Clifford.

Namun, setelah pelaksanaan terapi audio selama empat bulan, hasilnya sangat signifikan. “Setelah bulan keempat, poin mereka meningkat menjadi 31 dari 35, menunjukkan bahwa kualitas hidup mereka meningkat dan tingkat stres menurun drastis,” tambah Clifford. Hal ini menunjukkan bahwa intervensi berbasis terapi audio mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan mental lansia.

Ny. Ivonne Sumual, Ketua Panti Werda Damai Ranomuut, menyatakan rasa syukurnya atas inisiatif mahasiswa Unsrat ini. “Kami melihat perubahan yang sangat signifikan pada penghuni kami, mereka tampak lebih tenang dan bahagia setelah mengikuti terapi audio ini. Ini merupakan terobosan yang sangat membantu para lansia di panti kami,” kata Ivonne.

Selain itu, pihak fakultas juga sangat mendukung inisiatif positif yang diambil oleh mahasiswa. Dekan Fakultas Pertanian Unsrat Manado, Prof. Deddie Tooy, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah kreatif dan inovatif yang diambil oleh tim mahasiswa tersebut. “Program ini bukan hanya memberi manfaat bagi para lansia, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat. Kami berharap inisiatif ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif yang lebih luas,” kata Prof. Tooy.

Tim PKM-PM Pax Mentis Unsrat Manado terdiri dari gabungan mahasiswa dari Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Teknik. Mereka bekerja sama dalam merancang dan melaksanakan program ini, dengan harapan program ini dapat menjadi contoh pengabdian masyarakat yang inspiratif. Selain memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, program ini juga akan diikutsertakan dalam kompetisi nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikti RI).

Inovasi yang diterapkan oleh mahasiswa Pax Mentis Unsrat Manado di Panti Werda Damai ini menunjukkan betapa pentingnya perhatian dan dukungan terhadap kesehatan mental lansia, serta betapa efektifnya pendekatan terapi suara dalam menurunkan tingkat stres pada kelompok usia lanjut. Dengan hasil yang positif ini, diharapkan lebih banyak panti lansia yang dapat mengadopsi program serupa di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *