radiodigitalmanado.co.id – Para mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Arsitektur Fakultas Teknik (HMA-FT) Universitas Sam Ratulangi (UNSRAT) Manado yang tergabung dalam tim Pengabdian kepada Masyarakat (PPK) ORMAWA, telah meluncurkan program inovatif di Desa Sarawet, Likupang, Minahasa Utara. Program ini bertujuan untuk membantu masyarakat lokal melalui pengembangan produk makanan beku berbahan dasar tepung mangrove dan kerajinan tangan ramah lingkungan berbahan tali ginto, yang alami dan mudah ditemukan di sekitar desa.

Program pengabdian ini sudah berlangsung selama dua bulan, dimulai dengan pelatihan kepada masyarakat mengenai pembuatan tepung mangrove serta kerajinan dari tali ginto. Melalui inisiatif ini, mahasiswa berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas ekonomi masyarakat Desa Sarawet, dengan harapan bahwa program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.

Pada peluncuran resmi yang digelar Jumat lalu, mereka memperkenalkan “Rumah Produksi dan Kios Merchandise” sebagai pusat kegiatan ekonomi baru di desa tersebut. Dalam acara tersebut, para mahasiswa memperkenalkan dua produk utama yang dihasilkan melalui program ini. Produk pertama adalah makanan beku berbasis tepung mangrove, yang diyakini memiliki kandungan gizi yang tinggi dan halal, cocok untuk dikonsumsi oleh masyarakat luas. Produk kedua adalah kerajinan tangan berbahan dasar tali ginto, yang merupakan sumber daya lokal dan ramah lingkungan. Kedua produk ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan yang berkunjung ke Likupang, yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Sulawesi Utara.

Clifford Manugara, Ketua Tim PPK ORMAWA HMA-FT UNSRAT, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga atas terlaksananya program ini. “Kami berupaya menciptakan produk yang tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat lokal tetapi juga memiliki potensi besar untuk dipasarkan secara luas, baik secara lokal maupun nasional,” ujarnya.

Selain itu, Herry Tongkukut, Kuntua atau Kepala Desa Sarawet, juga memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif para mahasiswa ini. Ia menekankan bahwa program tersebut tidak hanya memperkenalkan inovasi baru tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat desa, yang selama ini sangat bergantung pada sektor pertanian dan perikanan. “Kerja sama ini sangat kami apresiasi, karena memberikan peluang baru untuk masyarakat kami,” ungkapnya.

Dukungan penuh juga datang dari Fakultas Teknik UNSRAT, di mana Wakil Dekan III, Markus Umboh, menyatakan bahwa program ini merupakan salah satu contoh nyata dari sinergi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat. “Kami sangat mendukung inisiatif mahasiswa ini, karena ini sejalan dengan misi universitas untuk turut andil dalam pengembangan masyarakat melalui inovasi dan teknologi,” jelasnya.

Program PPK ORMAWA ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis potensi lokal. Produk makanan beku dari tepung mangrove dan kerajinan tali ginto diharapkan mampu menarik minat pasar yang lebih luas, serta berperan dalam mendukung sektor pariwisata di Likupang.

Dengan adanya program ini, diharapkan akan tercipta lapangan pekerjaan baru, sekaligus mempromosikan produk-produk lokal dari Desa Sarawet ke pasar yang lebih luas, sehingga dapat memberikan dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat sekitar. Para mahasiswa juga berharap bahwa program ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain untuk mengembangkan produk lokal dengan cara yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Ini bukan hanya sekadar program pengabdian masyarakat, tetapi juga langkah konkret untuk menjadikan inovasi sebagai jalan menuju kemandirian ekonomi, terutama di wilayah pedesaan yang memiliki potensi alam yang luar biasa. Program ini menjadi bukti bahwa dengan pendidikan dan kreativitas, para mahasiswa mampu memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *