Revitalisasi bahasa daerah dinilai balai bahasa Sulawesi Utara sebagai jalan keluar dari upaya melestarikan penggunaan bahasa daerah.

Apalagi empat dari 10 bahasa daerah di Sulut kini telah terancam punah seiring menurunnya jumlah penutur bahasa daerah di generasi muda.

“Tahun ini kita fokus revitalisasi bahasa daerah, khususnya empat bahasa, yaitu Tonsea, Tonsawang, Tontemboan dan Ponosakan,” kata Januar Pribadi, Kepala Balai Bahasa Sulut.

Katanya, revitalisasi bahasa itu akan dilakukan melalui bidang pendidikan dengan generasi muda sebagai tujuan utamanya.

“Kita buat modul bahasa daerah dan pelatihan pada guru di 250 sekolah dasar dan menengah pertama di Sulut,” tambah Januar.

Untuk menyukseskan revitalisasi bahasa daerah, Balai Bahasa Sulut telah menjajaki kolaborasi dengan pemerintah daerah, serta akan melaksanakan festival bahasa ibu pada bulan Agustus mendatang.

“Sudah ada kerjasama dengan beberapa pemerintah kabupaten, nantinya juga akan ada festival bahasa ibu rencana bulan Agustus nanti,” tutup Januar.

By RDM-03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *