Sinergi Bank Indonesia perwakilan Sulawesi Utara bersama Lantamal VII Bitung dan Dinas Pendidikan Sulawesi Utara menggelar Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke wilayah Tiga T. Adapun ekspedisi mengunjungi Pulau Miangas, Pulau Karakelang, Pulau Kawaluso, Pulau Sangihe, dan Pulau Tagulandang. Dengan membawa modal kerja sebesar Rp 5 Miliar. Ekspedisi bertolak dari Lantamal VIII Bitung, pada Selasa (04/06/2024).

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, Andry Prasmuko mengatakan, sosialisasi Cinta Bangga Paham Rupiah dan Literasi Pendidikan, yaitu Edukasi fungsi dan peran Uang Rupiah dalam arti dan makna yang lebih luas, untuk menjadikannya satu-satunya alat pembayaran yang sah di NKRI, baik dalam bentuk tunai, non tunai maupun transaksi digital, serta konsultasi Klinik Pendidikan, pemulihan Pembelajaran
Kegiatan ekspedisi sendiri yaitu Penukaran Uang Layak Edar, menyerap uang tidak layak edar dari masyarakat dan perbankan dengan berbagai pecahan, untuk digantikan dengan uang layak edar.

Andry juga mengatakan, sebanyak Rp 5 Miliar modal kerja dibawa untuk menjaga ketersediaan uang layak edar dan menarik uang lusuh dari masyarakat di Pulau Miangas, Pulau Kakarotan, Pulau Karakelang, Pulau Kawaluso dan Pulau Tagulandang.
Ekpedisi Rupiah Berdaulat merupakan rangkaian kegiatan sinergi KPw BI Prov. Sulawesi Utara, bersama Dinas Pendidikan, BPMP Provinsi Sulawesi Utara, untuk meningkatkan kualitas SDM Sulawesi Utara dalam perluasan literasi keuangan di Sulawesi Utara. (Ger)